TANGSELIFE.COM – Dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Banten kembali beradu gagasan dalam debat terbuka kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banten 2024 pada Kamis, 7 November 2024 malam.
Salah satu tema yang dibahas dalam debat Pilkada Banten 2024 tersebut adalah permasalahan akses internet yang tak merata di Banten.
Pasangan Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi dan Andra Soni-Dimyati Natakusumah memiliki cara yang berbeda dalam mengatasi permasalahan tersebut.
Menurut Calon Gubernur Banten Airin Rachmi Diany, di Banten selatan masih ada yang kekurangan sinyal dan blank spot terhadap akses internet.
Dengan demikian, ia menyebut akan memberikan WiFi gratis apabila memenangi Pilkada Banten 2024.
“Kami akan membuat spot WiFi gratis, sehingga masyarakat bisa menggunakan kapan pun dan dimana pun,” tutur Airin melalui saluran YouTube KPU Provinsi Banten pada Kamis, 7 November 2024.
Lebih lanjut Airin mengungkapkan akan mengombinasikan regulasi, anggaran pemerintah, dan investasi untuk mengatasi permasalahan akses internet.
Pemerataan Akses Internet jadi Solusi Andra Soni-Dimayati jika Menang Pilkada Banten 2024
Sementara itu, paslon Andra Soni-Dimyati Natakusumah menyinggung masalah akses internet atau blank spot yang tak merata di sebagian wilayah Banten.
Andra Soni membandingkan Banten dengan kawasan Jakarta terkait akses internet.
Menurutnya, dari delapan kota dan kabupaten di Banten masing-masing tak memiliki fasilitas internet yang sama.
Karena itu, ia bersama Dimyati mencetuskan program pemerataan akses internet ke masyarakat jika terpilih dalam Pilkada Banten 2024 nanti.
“Memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh masyarakat untuk mendapatkan layanan internet,” tuturnya.
Andra mengungkapkan keterbatasan internet itu juga berdampak pada terhambatnya pelayanan publik yang belum maksimal.
Ia menyebut, sebelum pemerintah mendigitalisasi pelayanan, perlu adanya pemerataan akses internet di masyarakat.
Dimyati menegaskan perlunya membuat jaringan di area blank spot di Banten.
Ia berharap programnya tersebut bisa memberikan jaringan internet di ruang publik, kantor kecamatan, dan desa.
Dimyati menjanjikan pelayanan publik yang murah, efisien, dan efektif.
“Internet kebutuhan pokok saat ini,” tegasnya.
Misalnya dalam membuat Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), ia berharap prosesnya bisa dibuat dengan mudah melalui internet.
Menurutnya, selama ini proses pembuatan SKTM menghabiskan biaya masyarakat karena harus ke layanan publik dulu.
Oleh sebab itu, jika proses pembuatan SKTM bisa berjalan dengan internet, masyarakat bisa mengajukan dari mana saja tanpa mengeluarkan ongkos.