TANGSELIFE.COM- Kasus seorang ayah menyimpan jasad bayi di kulkas di Ciledug, Kota Tangerang karena ketiadaan biaya mengetuk rasa kemanusiaan. 

Apalagi ayah berinisial S, 35 itu mengaku terpaksa menyimpan jasad bayi yang meninggal usai dilahirkan sang istri, Senin, 3 Juli 2023 tersebut.

Sang istri berinisial AA, 33 harus kehilangan bayinya saat melahirkan karena pendarahan di salah satu rumah sakit di Kecamatan Ciledug.

Setelah kasus jasad bayi disimpan di kulkas terkuak, Camat Ciledug membantu S menguburkan bayi itu TPU Selapajang, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.

Usai menguburkan jasad bayi, Camat Ciledug Muhammad Marwan mendengar keluh kesah S terkait biaya pengobatan istrinya yang kini tengah dirawat di ICU.

Saat ini, AA tengah kritis usai melahirkan bayinya yang meninggal karena mengalami pendarahan dan komplikasi.

Terkait ibu dari jasad bayi disimpan di kulkas itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang akan menanggung seluruh biaya perawatan AA.

“Jadi untuk pembiayaan perawatan AA yang saat ini dirawat di rumah sakit sudah aman. Pemkot Tangerang yang menanggung,” terang Marwan, Kamis, 6 Juli 2023.

Marwan juga mengatakan seluruh biaya pengobatan AA di rumah sakit seperti persalinan dan perawatan ditanggung BPJS PBI.

“Untuk BPJS PBI itu iuran bulanannya ditanggung Pemkot Tangerang. Jadi, S dan istrinya, AA tidak perlu membayar,” papar Marwan juga.

Bantuan pembayara BPJS PBI itu dilakukan setelah Pemkot Tangerang melakukan perubahan administrasi kependudukan pasangan suami istri (pasutri) tersebut.

Untuk diketahui, S dan AA merupakan warga yang memiliki KTP Bogor dan baru pindah mengontrak di Kota Tangerang belum lama ini.

“Jadi kami lakukan perubahan KTP mereka dulu. Jadi, secara sistem kami tarik KTP dari Bogor menjadi warga Kota Tangerang,” cetus Marwan juga.

Marwan juga mengatakan meski S dan AA belum melapor saat mengontrak di wilayah Ciledug, tapi pihaknya melihat sisi kemanusiaan dan membantu pasangan tersebut.

Sebelumnya heboh jasad bayi disimpan di kulkas oleh seorang ayah berinisial S yang mengontrak di Tanah Seratus, RT 03/05, Sudimara Jaya, Ciledug, Kota Tangerang. 

Itu terjadi setelah pihak Kelurahan Sudimara Jaya mendapatkan laporan kalau ada warga pendatang yang bayinya meninggal saat dilahirkan, Selasa, 4 Juli 2023.

Tapi saat dicek, ternyata jasad bayi itu belum dikuburkan karena orangtuanya tidak memiliki biaya pemakaman.

Warga dan sejumlah petugas Kelurahan Sudimara Jaya miris tatkala melihat jasad bayi yang meninggal saat dilahirkan itu dalam keadaan beku di freezer kulkas.

Rupanya, jasad bayi yang dibungkus kain berwarna putih itu sudah disimpan di dalam freezer kulkas satu hari.

Kronologi Jasad Bayi Disimpan dalam Kulkas

Peristiwa geger mayat bayi disimpan di kulkas terjadi saat AA pada Minggu, 2 Juli 2023 sore merasakan sakit di perutnya.

Sang suami, S lantas membawa istrinya ke rumah sakit terdekat. Keesokan harinya, AA melahirkan pada Selasa, 5 Juli 2023 sekitar pukul 07.00 WIB.

Saat itu, sang bayi yang berusia 8 bulan dilahirkan dalam keadaan meninggal karena sang ibu mengalami pendarahan hebat.

Selanjutnya, S membawa pulang bayinya yang meninggal untuk dimakamkan. Sedangkan AA harus menjalani perawatan di ICU rumah sakit.

Tiba di kontrakan pukul 18.00 WIB, S tidak langsung menguburkan mayat bayinya tersebut karena ketiadaan biaya.

S mengaku sempat membacakan surat Yasin terhadap jasad anaknya tersebut. Dia lantas memasukkan jasad buah hatinya itu ke dalam freezer pukul 20.00 WIB.

Penyimpanan mayat bayi dalam freezer ini kemudian terungkap dan menimbulkan kehebohan di masyarakat.

Akibat kehebohan itu, S kemudian ditanyai oleh aparat Polsek Ciledug yang menyelidiki kasus tersebut.

Kepada polisi, S mengatakan memasukan jasad anaknya ke freezer karena melihat jenazah itu dikeluarkan dari mesin pendingin di rumah sakit.

Pria itu juga mengaku memasukkan jasad anaknya ke freezer agar tidak busuk sementara dirinya melakukan pembuatan surat kematian dan pemakaman.

Kapolsek Ciledug AKP Dorisha Suryo mengatakan berdasarkan penyelidikan ayah bayi itu menyimpan jasad anaknya karena terbentur masalah ekonomi.

“Pria itu (S) tidak punya biaya, sehingga bayi dimasukkan ke freezer dulu sambil menunggu surat kematian dan pemakaman di kelurahan,” terangnya, Rabu 5 Juli 2023.