TANGSELIFE.COM – Bulan suci Ramadhan membawa berkah tersendiri bagi pengrajin bedug di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Pasalnya, permintaan masyarakat akan gendang berukuran besar itu semakin meningkat.

Salah satu pengrajin bedug di Kota Tangsel berada di Kampung Pondok Jati Utara, Jalan Japos Raya, Gang Haji Elung, Kelurahan Jurang Mangu Barat, Kecamatan Pondok Aren.

Abdul Manaf (47) selaku pengrajin bedug mengatakan, hingga kurang lebih sepekan menuju bulan Ramadhan, dirinya telah menerima 7 pesanan.

“Alhamdulillah dari seminggu sebelum puasa ini sudah banyak masuk pesanan, sudah ada tujuh pesanan,” kata Manaf ketika ditemui di kediamannya, Selasa, 25 Februari 2025.

Manaf sendiri mengaku sudah menjalankan usaha pembuatan bedug sejak tahun 2017 silam.

Bedug yang diproduksinya pun terdiri dari berbagai macam ukuran, mulai dari yang kecil, sedang, hingga besar.

Untuk ukuran kecil berdiameter 34 dan panjang 50 centimeter, sedang memiliki diameter 38 centimeter dan panjang 63 centimeter, sedangkan ukuran besar berdiameter 60 centimeter dengan panjang 90 centimeter.

Bahan yang digunakan untuk memproduksi satu buah bedug terdiri dari drum bekas berbahan besi dan kulit kambing.

Manaf mengungkapkan, untuk membuat bedug ukuran kecil dibutuhkan waktu kurang lebih dua hari, sementara ukuran besar bisa memakan waktu hingga tiga hari.

“Kulit kambing dapat dari tempat potong yang dekat-dekat sini, tapi kalau lagi gak ada biasanya saya beli ke Tanah Abang,” ungkapnya.

Pengrajin Bedug Raih Omzet Puluhan Juta Rupiah

pengrajin bedug di tangsel

Manaf menuturkan, meski hingga saat ini sudah banyak permintaan bedug, namun ia belum memastikan apakah penjualan tahun ini mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Pasalnya berdasarkan pengalamannya, masyarakat yang hendak membeli bedug bisa sampai memasuki hari raya Idul Fitri.

Untuk bedug ukuran kecil dibanderol dengan harga Rp250 ribu, ukuran sedang Rp500 ribu, dan yang besar Rp850 ribu.

Pada tahun 2024, Manaf mengaku menjual bedug hingga mencapai 70 unit dan berhasil meraih omzet hingga puluhan juta rupiah.

“Tahun lalu saya jual sampai 70 unit. Permintaan paling banyak yang ukuran besar,”

Manaf mengatakan, barang produksi hasil karya tangannya itu telah dikirim hingga ke berbagai daerah.

“Selain dijual untuk wilayah sekitar, ada juga (dikirim) ke Jabodetabek, Riau, Samarinda, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga ke Samarinda,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow
Dwi Oktaviani
Editor
Andre Pradana
Reporter