TANGSELIFE.COM– Kecamatan Setu Tangsel rawan tanah longsor, ratusan rumah warga terancam.

Kecamatan Setu, Kota Tangsel berbatasan darat dengan Kabupaten Bogor di sebelah selatan dan sebelah barat dengan Kabupaten Tangerang.

Jadi jangan heran, kalau kontur tanah di sebagian besar wilayah Kecamatan Setu berbukit dan bertebing yang rawan longsor tatkala hujan tiba.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel menyebut kalau Kecamatan Setu daerah rawan tanah longsor.

Kecamatan Setu dan Kecamatan Serpong, merupakan dua daerah yang rawan longsor karena kontur tanahnya berbukit-bukit.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangsel, Faridzal Gumay membenarkan kalau wilayah Kecamatan Setu merupakan daerah rawan longsor.

“Berdasarkan pemetaan BPBD, Kecamatan Setu memang daerah rawan longsor. Itu terjadi karena kontur tanahnya berbukit-bukit dan bertebing,” terang Gumay belum lama ini.

Dia memaparkan selama 2023 ini saja sudah terjadi beberapa kali peristiwa tanah longsor di Kecamatan Setu.

Longsor terakhir terjadi di rumah Sunardi, 37, di Kampung Sengkol, RT 03/01, Kelurahan Muncul, Kecamatan Setu pada Minggu 21 Mei 2023 lalu.

Meski tak ada korban jiwa, namun sejumlah rumah terdampak atas peristiwa itu. “Tidak ada korban jiwa tapi kerusakan cukup parah akibat tanah longsor,” terang Gumay juga.

Salah satu daerah yang rawan longsor adalah Kelurahan Muncul. Lokasi kelurahan ini memang banyak kawasan berbukit dan bertebing.

Aparat kelurahan setempat mengatakan kalau di sekitar Kelurahan Muncul terdapat sebanyak 30 titik tebing di permukiman warga yang sangat rawan longsor.

“Wilayah Kelurahan Muncul berdasarkan pemetaan ada 30 titik tebing yang berbatasan langsung dengan permukiman warga,” terang Sekretaris Kelurahan (Sekel) Muncul Muhammad Ali.

Dari 30 tebing yang ada di Kelurahan Muncul itu terdapat ratusan rumah warga yang rawan longsor bila hujan deras dengan durasi lama terjadi.

“Kalau hujan deras, warga memang khawatir terjadi tanah longsor. Kontur tanah di Kelurahan Muncul ini memang banyak tebingnya,” terangnya.

Dia juga memaparkan kedalaman tebing yang ada di pemukiman warga di Kelurahan Muncul itu juga bervariatif yakni antara 1-8 meter.

Muhammad Ali juga  memaparkan kontur tanah di Kelurahan Muncul bertebing terjadi dampak penambangan pasir atau galian C yang terjadi pada tahun 1980-an lalu.

Untuk mencegah longsor susulan di pemukiman warga itu, menurut Muhammad Ali, cara satu-satunya adalah dengan dibuatkan turap untuk menahan tebing tersebut.

“Kalau dibuatkan turap, rumah yang ada di atas tebing aman karena tidak akan longsor dan juga rumah yang ada di bawah tebing akan aman dari longsoran,” tandas Muhammad Ali juga. 

Bencana di Kecamatan Setu Tangsel Rawan Tanah Longsor 

1. Minggu 21 Mei 2023

Longsor terjadi di rumah Sunardi, 37, di Kampung Sengkol, RT 03/01, Kelurahan Muncul, Kecamatan Setu.

2. Sabtu 13 Mei 2023

Longsor di Jalan Nn RT 03/01, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu yang membuat satu rumah warga rusak

3. Sabtu 13 Mei 2023

Pagar sepanjang 25 meter di kantor Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, yang belum lama dibuat ambruk akibat longsor usai hujan deras melanda wilayah tersebut.

3. Senin 24 April 2023

Kampung Sari Mulya, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, longsor akibat limpasan air hujan dari Jalan Baru Puspitek yang menyebabkan terjadinya pengikisan tanah pada tebing di atasnya. 

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife