TANGSELIFE.COM – Nama Masjid Al Ikhlas mendadak viral diperbincangkan di media sosial setelah banyak yang memberikan tanggapan buruk di Google Maps.
Tanggapan buruk tersebut pertama kali dibagikan oleh akun TikTok @munaugeo yang membagikan sejumlah tangkapan layar berisi penilaian Masjid Al Ikhlas di Google Maps.
Sebagian besar komentar mengeluhkan sikap kasar marbot dan imam yang dianggap kurang beradab.
Apalagi kepada musafir atau pendatang baru yang singgah untuk beribadah, namun belum sepenuhnya memahami peraturan masjid.
“Diusir dari masjid karena cuma sekadar buka HP, suara anak-anak, dan baju dianggap tidak agamis,” tulis @muaugeo di TikTok.
Ternyata, momen tersebut juga dirasakan oleh masyarakat lain yang pernah singgah di Masjid Al Ikhlas Sukoharjo.
“Anak saya dan suami diusir sama pengurus masjid setelah salam salat Jumat, karena anak kami ribut. Namanya salat Jumat ditentukan waktunya, keadaan darurat nggak bisa titip anak, tata cara menegur dalam Islam adalah dengan tidak mempermalukan orang tersebut,” tulis seorang reviewer bernama Nadia Adlina.
“Ternyata jemaah sama ustaz-nya nggak jauh beda sifatnya. Tolong bagi yang baca ini sampaikan ke ustaz-nya yang katanya ustaz senior di Solo. Kalau bicara sama orang lain itu pakai adab, apalagi orang itu sama-sama Muslim dan mau salat juga,” ungkap pengguna dengan akun halo bos.
Banyaknya komentar negatif untuk Masjid Al Ikhlas Sukoharjo membuat tempat ibadah tersebut memperoleh rating 1,7 di Google Maps.
Takmir Masjid Al Ikhlas Sukoharjo Klarifikasi Minta Maaf
Ketua Takmir Masjid Al Ikhlas Sukoharjo, Ahmad Muzayin, menyampaikan permintaan maaf dan sejumlah pernyataan sebagai bentuk respons terhadap ulasan buruk netizen di Google Maps.
Muzayin menyampaikan bahwa pihak pengurus masjid telah mengetahui ulasan warganet yang viral di media sosial.
Menurutnya, imam di Masjid Al Ikhlas Sukoharjo memang mengondisikan jemaah agar bisa khusyuk saat beribadah.
Muzayin juga klarifikasi sejumlah ulasan netizen mengenai penggunaan ponsel.
Ia mengungkapkan kalau HP hanya diperbolehkan untuk membuka Al Quran.
Soal anak-anak yang berisik saat salat, Muzayin mengungkap hal itu sebagai bentuk sayang terhadap anak-anak.
Untuk itu ia meminta wali anak untuk menjaga mereka.
Beberapa saran dari para jemaah akan menjadi masukan untuk pengurus Masjid Al Ikhlas Sukoharjo. Ia mengungkapkan kalau para pengurus telah menggelar pertemuan pada Senin, 23 September 2024 malam.
Dalam kumpul secara terbuka itu mereka telah menyadari kekurangan tersebut. Mereka mengaku senang saat mendapat masukan dan berupaya untuk berbenah.