TANGSELIFE.COM – Polisi terus buru ketua panitia konser Tangerang Lentera Festival MDPA (27), yang diduga menjadi penyebab konser batal dan berujung kerusuhan.
Untuk MDPA sendiri, telah dilaporkan ke polisi, dengan sangkaan melakukan penipuan dan penggelapan.
Dari laporan terkait konser Tangerang Lentera Festival ini, polisi pun mencari keberadaan MDPA yang dikabarkan menghilang.
Bahkan tidak hanya sendiri, MDPA juga memboyong keluarganya menghilang, setelah kasus ini mencuat.
“Kami masih lakukan pencarian terhadap terlapor, mudah-mudahan segera kita amankan,” ujar Kapolsek Pasar Kemis AKP Ucu Nuryandi.
Ucu mengatakan, polisi juga telah mendatangi rumah MDPA di Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang.
Namun, ketika didatangi, rumah itu sudah tidak ada penghuni, bahkan orang tuanya pun juga tidak ada di rumah.
“Kami sudah datangi rumahnya, tetapi sudah tidak ada orang, sudah kosong, berikut juga dengan orangtuanya, menghilang,” paparnya.
Konser Tangerang Lentera Festival Berujung Rusuh
Sebelumnya, Para penonton ngamuk tak terima karena penampilan dari Feel Koplo, Guyon Waton, dan NDX A.K.A dibatalkan.
Namun, sebelum terjadinya kerusuhan dan sebelum konser itu dimulai, pihak penyelenggara terlebih posting surat pernyataan terkait persoalan administrasi yang belum selesai antara penyelenggara dengan band dan musisi yang mengisi acara tersebut.
Surat pernyataan tersebut diposting di akun instagram resmi lentera.fest.
Para penonton yang memenuhi area depan panggung telah membayar Rp135ribu untuk tiket konser sejak enam bulan lalu.
Melansir Infotangerang.id yang berada di lokasi, ribuan pecinta konser aliran musik khas Jawa Tengah itu mengamuk.
Kekecewaan penonton disalurkan dengan aksi menghancurkan pagar dan panggung TNG Lenfest 2024.
Bahkan, terlihat sejumlah penonton yang membakar sound system milik panitia.
Salah satu penonton konser Tangerang Lentera Festival, Ega Prawibowo mengatakan, bahwa dirinya sangat kecewa kepada panitia yang tidak menjalankan nya tugasnya dengan baik.
Ia pun meminta uangnya dikembalikan kepada semua penonton yang telah membayar.
Saya sangat kecewa, kami meminta uang saya dan seluruh penonton yang telah membayar dikembalikan,” ucap Ega seperti dilansir Infotangerang.id di Polsek Pasar Kemis.
Lebih lanjut, Ega menjelaskan dirinya datang dari pukul 15.00 Wib, saat itu sedang baik-baik saja, namun ketika pukul 17.00 Wib, panitia mengabarkan bahwa belum bisa menyelesaikan pembiayaan administrasi dengan Guyon Waton dan Ndx Aka, sehingga membuat penonton tidak terkendali.
“Ribut dan rusuhnya ketika mulai gelap, pagar sudah dirobohkan. Saya ingin nonton Guyon Waton sama Ndx Axa bayar di online Rp135ribu,” pungkasnya.