TANGSELIFE.COM – Sejumlah wartawan yang hendak meliput dugaan kasus bullying salah satu siswa SMPN 19 Tangsel berinisial MH (13) diusir petugas keamanan sekolah.
Peristiwa itu terjadi pada Senin (17/11). Ketika itu para wartawan hendak mengkonfirmasi perkembangan kasus tersebut kepada Kepala Sekolah.
Tiba-tiba mereka didatangi seorang petugas keamanan. Dengan nada tegas ia mengusir para wartawan tersebut.
“Wartawan tidak diperbolehkan berada di dalam sekolah. Penyidik yang bilang gak boleh ada yang masuk ke sekolah,” kata petugas keamanan tersebut.
Saat itu para wartawan langsung menjelaskan maksud kedatangannya yaitu untuk mengkonfirmasi perkembangan dugaan kasus bullying.
Namun penjelasan itu langsung direspons dengan nada tinggi dibarengi pengusiran terhadap para wartawan.
Salah seorang wartawan media online, Intan Afrida Rani menjelaskan, ketika itu wartawan tiba di sekolah kurang lebih pukul 10.00 WIB.
“Sampai sana emang kondisinya tidak ada pengamanan. Saya enggak melihat ada Satpam. Bahkan pagar saja itu enggak dikunci,” terangnya.
Ketika itu dirinya langsung masuk ke dalam sekolah untuk menemui beberapa rekan wartawan yang sudah ada di dalam area sekolah.
Sembari menunggu, ia pun mencoba menghubungi Kepala Sekolah, namun tak mendapatkan respons.
Ia pun berinisiatif untuk mengetuk ruang kepala sekolah, namun tidak ada jawaban.
“Kami tungguin di kantin sambil hubungi Kepala Sekolah. Saya udah telpon empat kali, tapi tidak diangkat. Saya ketuk dulu pintu, tapi tidak ada jawaban, jadi saya tunggu di depan ruang kepala sekolah,” jelasnya.
Beberapa waktu kemudian, petugas keamanan tiba-tiba datang menegur.
“Dia ngomong yang menurut saya kurang etis. Bilang katanya saya enggak menghargai dia,” ujar Intan.
Menurutnya sikap tersebut membuat ia merasa tidak nyaman. Meski demikian, ia memutuskan untuk meninggalkan sekolah setelah terjadi adu pendapat singkat.
Intan menegaskan, jika memang ada larangan masuk bagi media, seharusnya informasi itu dapat disampaikan dengan baik tanpa menyinggung soal etika personal.
“Kalau memang dari awal media enggak boleh masuk, ya bilang saja. Enggak usah ngomong masalah etis dan enggak menghargai,” tegasnya
Hingga saat ini, sejumlah wartawan telah mencoba menghubungi Kepala SMPN 19 Tangsel, namun belum mendapatkan respons.


