TANGSELIFE.COM – Hasil hitung cepat atau quick count Pilkada Tangsel 2024 yang dilakukan oleh tim internal Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan menunjukkan bahwa pasangan petahana tersebut unggul.
Berdasarkan data yang diterima Tangselife.com, tim internal mencatat Benyamin-Pilar berhasil unggul dengan 62,44 persen suara.
Atas perolehan suara itu, Ketua PDIP Tangsel, Wanto Sugito turut mengucapkan rasa terima kasihnya kepada masyarakat yang telah memilih pasangan nomor urut satu tersebut.
Ia pun meminta kepada Benyamin-Pilar untuk menjaga kepercayaan masyarakat yang telah memilihnya dengan bekerja memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Permintaan kami hanya pemerintah Kota Tangsel betul-betul fokus menunjukkan kerja yang baik, seluruh tenaga dikeluarkan oleh Pak Ben dan pak Pilar lima tahun ke depan mampu dirasakan oleh masyarakat,” kata Wanto, Sabtu, 30 November 2024.
Hasil Quick Count Pilkada Tangsel 2024: Benyamin-Pilar Menang dengan Raihan Suara Lebih dari 50 Persen
Hasil quick count Pilkada Tangsel 2024 menunjukkan pasangan Benyamin-Pilar unggul, adapun Ketua PDIP Tangsel menitipkan pesan untuk paslon nomor urut 1 tersebut.
Menurut Wanto masih terdapat beberapa pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi oleh pemerintah Kota Tangsel selama lima tahun kedepan.
Mulai dari sektor infrastruktur, pendidikan, kesehatan, lingkungan hingga peningkatan pelayanan masyarakat.
“Tentu ada pesan politik yang kami ingin sampaikan agar Pak Ben-Pilar kembali menunjukkan komitmen keberpihakannya pada masyarakat dalam hal ini pengelolaan APBD 2025-2029 ke depan betul-betul harus dioptimalisasi berdampak kepada pelayanan publik yang cepat,” tegasnya.
Sebagai pemimpin Kota Tangsel, lanjut Wanto, Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan harus mampu mengkoordinir bawahannya agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal.
“Tidak ada lagi PDI Perjuangan ingin mendengar misalnya ada pelayanan kesehatan atau pendidikannya dipersulit, kemudian infrastrukturnya di lingkungan banyak yang rusak, lalu kemudian tidak lagi kami ingin dengar lingkungan tidak baik di setiap RT dan RW,” tuturnya.
“Kemudian pengelolaan sampahnya tidak baik, lalu semua yang berkaitan dengan aspek sosial tentu dimaksimalkan dengan kolaborasi seluruh organisasi perangkat daerah yang ada,” pungkasnya.