TANGSELIFE.COM– Mengenal sejarah Rebo Wekasan atau Rabu Wekasan, tradisi yang kerap dilakukan oleh masyarakat di daerah Jawa.

Sebagai informasi, tradisi Rebo Wekasan ini dirayakan oleh masyarakat Islam Jawa setiap hari Rabu terakhir pada bulan Safar dalam kalender Hijriah.

Jika mengacu pada kalender Hijriah Indonesia 2024 yang dikeluarkan Kementerian Agama RI, 1 Safar ini jatuh pada 6 Agustus 2024.

Maka 30 Safar 1446 Hijriah atau penutup bulan Safar ini bertepatan dengan tanggal 4 September 2024.

Untuk itu, Rebo Wekasan akan jatuh pada hari Rabu, 4 September 2024.

Apa itu Rebo Wekasan?

Tradisi Rebo Wekasan ini dirayakan setiap Rabu terakhir bulan Safar yang dilakukan berbagai ritual untuk menolak bala dan musibah.

Maka bagi masyarakat yang mempercayainya akan menjalankan berbagai amalan dan menjauhi larangan maupun pantangan untuk mencegah datangnya malapetaka.

Pasalnya, pada hari Rebo Wekasan ini dipercaya akan turunnya banyak penyakit dan musibah, sehingga ada beberapa mitos yang dipercayai secara turun temurun.

Bahkan sebagian masyarakat percaya bahwa Rabu Wekasan menjadi hari yang paling sial sepanjang tahun.

Dalam Bahasa Jawa kata ” Rebo” artinya Rabu dan “Wekasan” adalah “Pungkasan atau Akhir”.

Rebo Wekasan ini merupakan salah satu tradisi khas Islam Nusantara yang masih lestari dan dilakukan hingga sekarang setiap hari Rabu terakhir di bulan Safar.

Di daerah Pati dan Kudus, tradisi Rabu Wekasan ini sangat ditunggu-tunggu, karena dijadikan momentum untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT untuk memohon agar dijauhkan dari bala dan musibah.

Lantas, Bagaimana Sejarah Rebo Wekasan?

Selain di Jawa, tradisi Rabu Wekasan ini juga merupakan ritual yang cukup populer di daerah Sumatera dan beberapa daerah lainnya.

Dari beberapa sumber, sejarah Rebo Wekasan ini berumula pada kepercaayaan masyarakat pada hari tersebut bahwa Allah SWT menurunkan berbagi penyakit dan bencana ke bumi.

Berdasarkan legenda yang beredar, pada hari Rabu Wekasan ini Nabi Muhammad SAW pernah mendapatkan wahtu tentang musibah yang akan menimpa umatnya.

Selain itu, didasari oleh pendapat Abdul Hamid Quds dalam kitab Kanzun Najah wa Surur fi Fadhail Azminah wa Shuhur, dijelaksan bahwa setiap hari Rabu terakhir bulan Safar maka Allah SWT menurunkan 320.000 bencana ke bumi.

Berkembang dari zaman ke zaman, tradisi ini terus dilakukan oleh orang yang mempercayai untuk memohon perlindungan dan keselamatan dari berbagai bahaya yang mungkin saja terjadi.

Sejarah Rebo Wekasan ini masih terus diperdebatkan hingga saat ini, akan tetapi tradisi ini terus dilakukan turun temurun, bahkan menjadi bagian integral dari budaya spiritual bagi masyarakat di beberapa daerah.

Tradisi Rabu Wekasan di Jawa ini dikatikan dengan salah satu totoh Wali Songo yang berperan dalam penyebaran Islam, yakni Sunan Kalijaga.

Sementara, bagi masyarakat Sumatera, tepatnya Minagkabau yang percaya bakal menjalankan ritual yang dikenal dengan nama Arba Muko.

Daftar Tradisi yang Dilakukan saat Rebo Wekasan

Bagi masyarakat yang percaya Rabu Wekasan menjalan beberapa ritual yang tetap mengutamakan keyakinan kepada Allah SWT dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

Amalan yang dilakukan saat Rebo Wekasan ini berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunah dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT serta memohon perlindungan.

Berikut amalan yang bisa dilakukan saat Rabu Wekasan:

1. Berdoa

Doa nabi muhammad ketika medapatkan kesulitan dan cobaan

Melansir laman Nahdlatul Ulama (NU) Online, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa ketika bulan Safar.

Maka ketika Rabu Wekasan masyarakat akan memperbanyak doa dan memohon perlindungan kepada Allah SWT.

Bagi mereka yang percaya bisa memajatkan doa-doa khusu atau doa umum untuk memohon keselamatan dari bencana serta malapetaka.

2. Memperbanyak istigfar

Selain perbanyak berdoa, maka pada Rabu Wekasan ini umat muslim dianjurkan untuk banyak memanjatkan istigfar memohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa yang telah dilakukan.

3. Membaca Al-Quran

Beberapa ulama mengajurkan untuk membaca Al-Quraan atau surah Yasin pada Rebo Wekasan untuk memohon perlindungan Allah SWT.

4. Salat Sunnah

Salah Sunnah yang dikerjakan ketika Rebo Wekasan merupakan salat sunnah mutlak, seperti salat hajat atau salat tobat.

Tujuannya adalah untuk memohon ampunan dan perlindungan kepada Allah SWT.

5. Sedekah

Memperbanyak sedekah, membantu sesama, dan memperbanyak amal saleh juga dianjurkan untuk dikerjakan ketika Rabu Wekasan.

Pasalnya, hal ini diyakini dapat menjadi penghalan untuk berbagau keburukan.

6. Silaturahmi

Salah satu desa di Gresik ada yang memaknai tradisi Rabu Wekasan ini untuk ungkapan syukur hingga menggelar tegal deso (sedekah bumi) yang merupakan silaturahmi kedua setelah Lebaran Idul Fitri.

Daftar Pantangan Rebo Wekasan

Melakukan sederet amalan baik ketika Rebo Wekasan ini semata-mata untuk memohon ampun dan perlindungan kepada Allah SWT.

Selain ada amalan baik yang dianjurkan untuk dikerjakan, pada waktu Rabu Wekasan ini juga memiliki sejumlah pantangan atau larangan yang dipercayai masyarakat.

Beberapa masyarakat percaya bahwa ada berbagai pantangan dan larangan yang harus ditaati pada saat Rabu Wekasan untuk menghindari kesialan.

Berikut Pantangan Rebo Wekasan:

1. Menhindari berpergian keluar rumah
2. Tidak melakukan perjalanan jauh
3. Tidak melakukan kegiatan berat dan berbahaya
4. Tidak menggelar pesta atau acara
5. Tidak memulai pekerjaan baru atau mengambil keputusan besar
6. Tidak boleh meyakini secara berlebihan terkait Rabu Wekasan

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Jihan Hoirunisa
Editor
Jihan Hoirunisa
Reporter