TANGSELIFE.COM – Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan (Menkes) mengungkapkan hasil screening mental yang pernah ia lakukan terhadap peserta PPDS.

Berdasarkan hasil screening tersebut ditemukan banyak peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang ingin bunuh diri.

Hal itu disampaikan olehnya saat merespons dugaan perundungan peserta PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro di RSUP Dr Kariadi Semarang yang membuatnya sampai mengakhiri hidup.

“Jadi ini sudah fenomena yang besar yang terjadi,” ungkapnya.

Budi menerima banyak informasi dari masyarakat mengenai praktik perundungan yang telah lama terjadi di pendidikan kedokteran.

Ia menyatakan praktik itu harus segera diberhentikan.

“Harus dipotong itu jalurnya, karena masa Indonesia sudah 79 mereka masih ada praktik-praktik seperti ini. Teman-teman dengar IPDN kan? Dulu ada yang sampai meninggal kan? Terjadi di sana kan? Ya ini mirip. Kalau di sana mungkin lebih ke tekanan fisik, ini ke tekanan mental,” ungkapnya.

Budi menegaskan bahwa praktik perundungan ini berdampak buruk bagi profesi dokter. Menurutnya, ada banyak cara menciptakan tenaga kerja tangguh tanpa harus menjadi korban perundungan.

“Banyak kok cara mendidik untuk menciptakan manusia-manusia tangguh, bukan hanya kedokteran di TNI, di Polri, pilot, ada banyak profesi yang diminta memiliki ketangguhan mental yang berbeda tanpa bully tanpa menyebabkan orang depresi, tanpa menyebabkan orang ke-trigger untuk bunuh diri,” ungkapnya.

Sebelumnya, Kemenkes telah menghentikan Prodi Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro di RSUP Dr Kariadi Semarang sebagai buntut seorang peserta PPDS yang diduga mengalami perundungan sampai mengakhiri hidup.

Instruksi pemberhentian program studi anestesi FK Undip itu dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Azhar Jaya melalui surat bernomor TK.02.02/D/44137/2024 yang ditujukan pada Direktur Utama RSUP Dr Kariadi.

“Sehubungan dengan dugaan terjadinya perundungan di Program Studi Anestesi Universitas Diponegoro yang ada di RSUP Dr. Kariadi, yang menyebabkan terjadinya bunuh diri pada salah satu peserta didik program studi anestesi Universitas Diponegoro,” tulis dr Azhar dalam surat tertanggal 14 Agustus 2024.

Peserta PPDS Ditemukan Tewas di Kosannya

Sebelumnya diberitakan seorang mahasiswi dokter spesialis di Undip Semarang ditemukan tewas di kosannya dengan dugaan korban bunuh diri.

Ditemukan pula sebuah buku harian yang berisi ungkapan sang mahasiswi soal bagaimana ia berkeluh kesah terkait kuliahnya.

Kompol Agus Hartono selaku Kapolsek Gajahmungkur menerangkan korban ditemukan dalam sebuah kamar kos di Kelurahan Lempongsari, Semarang, pada Senin, 12 Agustus 2024 pukul 23.00 WIB.

Jenazah korban ditemukan setelah kekasihnya curiga tak bisa menghubunginya.

Korban ditemukan meninggal dunia dengan wajah kebiruan dengan posisi miring seperti orang tertidur.

Polsek Gajahmungkur sempat memanggil dokter dan diketahui bahwa peserta PPDS itu meninggal karena menyuntikkan obat penenang.

Secara terpisah, Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena menyebut mahasiswa tersebut tewas karena diduga bunuh diri setelah menyuntikkan obat ke badannya sendiri.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Dwi Oktaviani
Editor
Dwi Oktaviani
Reporter