TANGSELIFE.COM- Sebuah mobil operasional MBG tabrak siswa atau Makan Bergizi Gratis dilaporkan menerobos masuk ke halaman SDN Kalibaru 01 Pagi, Cilincing, Jakarta Utara, pada Kamis 11 Desember 2025 pagi.
Peristiwa mengejutkan itu menyebabkan 20 orang mengalami luka, terdiri dari 19 siswa dan satu guru.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, mengonfirmasi jumlah tersebut. Ia menegaskan bahwa penanganan cepat terhadap para korban menjadi prioritas utama petugas.
Sebaran Korban Mobil Operasional MBG Tabrak Siswa
Budi menjelaskan, dari total 20 korban, lima orang dirawat intensif di RS Koja. Sementara 14 korban lainnya dibawa ke RSUD Cilincing untuk mendapatkan penanganan lanjutan. Ada juga satu korban yang sempat dibawa ke Puskesmas Cilincing dan kini telah diperbolehkan pulang.
Hingga kini, kronologi lengkap insiden masih dalam proses pendalaman kepolisian.
Polres Metro Jakarta Utara telah mengamankan pengemudi mobil sebagai langkah awal penyelidikan. Fakta baru mengemuka bahwa sopir yang berada di balik kemudi bukanlah pengemudi tetap.
Kepala SPPG Jakarta Utara, Sahrul Gunawan Siregar, menyebut mobil tersebut berada di bawah pengelolaan Yayasan Darul Esti. “Pengemudi saat itu merupakan sopir pengganti, bukan sopir utama,” jelasnya.
BGN Sampaikan Duka dan Pastikan Proses Investigasi Berjalan
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah tersebut. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan bekerja sama penuh dengan kepolisian untuk memastikan investigasi berjalan tuntas dan transparan.
“Kami sangat berduka atas tragedi yang menimpa para siswa dan guru. Kami pastikan mendukung proses penyelidikan agar kejadian seperti ini tidak terulang,” ujar Dadan.
Wakil Kepala BGN Bidang Operasional Pemenuhan Gizi, Sony Sonjaya, langsung meninjau sekolah dan rumah sakit tempat para korban dirawat. Ia memastikan seluruh biaya pengobatan, termasuk bagi korban yang dirawat di RSUD akan sepenuhnya ditanggung oleh BGN.
“Semua korban mendapatkan perawatan maksimal, dan seluruh biayanya kami tanggung. Mereka juga ditempatkan di kelas perawatan terbaik,” tegas Sony.
Ia juga menambahkan bahwa insiden tersebut tidak menghambat layanan distribusi Program MBG di lapangan. Seluruh alur operasional dipastikan tetap berjalan sambil BGN melakukan evaluasi internal menyeluruh.
Evaluasi Program untuk Cegah Kejadian Terulang
Sebagai langkah pencegahan, BGN melakukan evaluasi terhadap standar operasional, pengawasan transportasi, dan mekanisme distribusi di seluruh wilayah. Pengetatan SOP disebut menjadi prioritas agar risiko kecelakaan serupa dapat diminimalisir di kemudian hari.
“Evaluasi internal langsung kami lakukan setelah kejadian ini. Kami pastikan operasional MBG tetap berjalan, namun dengan pengawasan lebih ketat,” ujar Sony.


