TANGSELIFE.COM – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Wanto Sugito, meminta kepada pemerintah agar pembagian bantuan sosial (bansos) dilakukan setelah Pemilu 2024.
Pasalnya menurut Wanto, pembagian bansos di momentum Pemilu 2024 akan berpotensi dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menguntungkan salah satu kontestan.
Terlebih, lanjutnya, beberapa waktu belakangan ramai pemberitaan di berbagai daerah yang menyebutkan bahwa pemberian bansos menguntungkan salah satu paslon.
“Kan ini jelang Pemilu 7 hari lagi, ya sabar, habis pemilu kan bisa,” kata Wanto saat dihubungi Tangselife.com, Kamis 8 Februari 2024.
“Kalau sudah injury time begini proses pendistribusiannya semakin masif kan kecenderungan publik mengarahkan politis,” terangnya.
Menurut Wanto, sebaiknya segala bentuk bantuan didistribusikan setelah hari pencoblosan berlangsung.
Hal ini demi meminimalisir kecurigaan masyarakat, meski mungkin tidak ada niat untuk memanfaatkan bansos untuk kepentingan pihak tertentu.
“Publik, dalam hal ini cenderung pada akhirnya menilai itu politis, padahal sisa waktu sebentar lagi,” tuturnya.
“Kan kita tidak tahu distributor di lapangan berbicara apa ke penerima. (yang) Menimbulkan kecurigaan publik ya dikurangi,” tandasnya.
Marak Pembagian Bansos di Momentum Pemilu 2024
Sebagaimana ramai diberitakan, pembagian bansos oleh pemerintah yang dilakukan berdekatan dengan momentum Pemilu 2024 sedang disorot.
Terbaru, Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar, turut mendistribusikan bantuan sosial kepada sejumlah warga Tangsel.
Pembagian bansos yang dilakukan Al Muktabar digelar di halaman kantor Kecamatan Pondok Aren pada Rabu 7 Februari 2024 sore.
Bantuan tersebut berupa uang tunai sebesar Rp500 ribu dan beras seberat 10 kilogram.
“Jadi ini adalah program yang kita rumuskan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi Banten, ada juga di daerah kabupaten kota masing-masing juga memiliki program,” kata Al Muktabar.
Al Muktabar mengakui bahwa bahwa pembagian bansos tersebut merupakan kolaborasi antar program pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
“Kita juga menerima bantuan dari nasional dalam bentuk beras dan beberapa bantuan lainnya.”
“Kita juga menyampaikan kepada masyarakat, jangan lihat besarannya tapi lihatnya dari kebersamaan kita, pemerintah dan masyarakat dalam satu kesatuan,” ujarnya.