TANGSELIFE.COM – Sepanjang tahun 2024 Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat terdapat 201 pasien penderita DBD atau Demam Berdarah Dengue.

Kepala Dinkes Kota Tangsel, Alin Hendalin Mahdaniar mengatakan, 201 pasien penderita DBD tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kota Tangsel.

Bahkan Alin menyebut, bahwa saat ini Kota Tangsel masuk ke dalam klasifikasi wilayah endemis penyakit DBD.

“Kota Tangerang Selatan merupakan daerah endemis DBD. Dinyatakan endemis karena dalam 3 tahun terakhir selalu melaporkan kejadian kasus DBD,” kata Alin Hendalin, Kamis 29 Februari 2024.

Serpong Urutan Pertama Pasien Penderita DBD Terbanyak di Tangsel

Dari 201 pasien DBD yang tercatat, Kecamatan Serpong menempati urutan tertinggi mencapai 40 kasus, diikuti Kecamatan Pamulang 36 kasus, dan Kecamatan Serpong Utara 29 kasus.

Selanjutnya di urutan keempat yakni Kecamatan Pondok Aren 27 kasus, disusul Kecamatan Ciputat Timur 24 kasus, Kecamatan Setu 23 kasus, dan Kecamatan Ciputat 22 kasus.

Alin mengungkapkan, pihaknya sendiri tengah berupaya untuk melakukan pencegahan dan pemutusan mata rantai penularan penyakit DBD.

“Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan sudah melakukan upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M plus dengan program Gerakan satu Rumah satu Jumantik,” ungkap Alin.

“Untuk pemutusan mata rantai penularan dengan cara melakukan penyemprotan fogging untuk wilayah yang terjadi penularan kasus DBD berdasarkan Penyelidikan Epidemiologi (PE) yang dilakukan oleh petugas puskesmas di bantu dengan koordinator jumantik di tiap-tiap wilayah,” lanjutnya.

Alin menyebut, dengan saat ini yang sedang memasuki musim penghujan maka trend kasus DBD di Kota Tangsel diprakirakan akan terus mengalami peningkatan.

Oleh karena itu ia menghimbau kepada masyarakat untuk lebih sering melakukan pembersihan lokasi yang dinilai berpotensi menjadi sarang nyamuk.

“Musim berpengaruh, artinya tadinya saya sampaikan situasinya telur nyamuk ini menempel di dinding penampungan air kemudian keisi air hujan misalnya. Ini akhirnya jadi menetas itu kan jadi banyak nyamuk dewasanya,” tuturnya.

“Tapi kalau kita melakukan pembersihan 3M plus itu, ya pastinya telur nyamuk itu kebuang, jadi gak bakal netas, jadi yang terpenting 3Mplus,” pungkasnya.

Andre Pradana
Reporter