TANGSELIFE.COM – Sepanjang tahun 2023 sedikitnya terdapat 158 aksi tawuran terjadi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Angka kasus tawuran tersebut diketahui berdasarkan laporan yang masuk ke dalam catatan komunitas Tangsel Bersatu.

Ketua komunitas Tangsel Bersatu, Muhammad Aprilyandi mengatakan, catatan itu berdasarkan aduan dari masyarakat yang masuk ke pihaknya melalui sosial media.

“Menurut data yang kita catat berdasarkan laporan masyarakat melalui WhatsApp dan media Instagram tercatat sebanyak 158 kasus di tahun 2023,” kata Aprilyandi kepada Tangselife.com, Rabu, 27 Desember 2023.

Aprilyandi menjabarkan, dari 158 kasus aksi tawuran, sebanyak 84 aksi tawuran diantaranya berhasil digagalkan.

Sedangkan sisanya yang tidak berhasil digagalkan lantaran laporan yang masuk ke komunitas bersatu lantaran setelah kejadian sudah berlangsung.

“Misalnya kejadian malam, masyarakat baru melaporkan pas paginya, terkadang pas mereka sudah berantem baru telpon atau whatsapp jadi tidak keburu waktunya kita urai,” tuturnya.

Aprilyandi menyatakan, dari 158 kasus, 46 diantaranya merupakan tawuran antar pelajar dan 112 lainnya dilakukan oleh antar kelompok wilayah atau gengster.

Berdasarkan catatan komunitas Tangsel Bersatu, dari seluruh aksi tawuran tersebut menyebabkan 69 orang mengalami luka dan 4 orang hingga meninggal dunia.

“Korban meninggal dunia kita teliti terjadi di Pondok Ranji, satu lagi di daerah Bukit Dago Bakti Jaya, terus satu lagi di cCater dan satu lagi di daerah Ciputat,” ujarnya.

Aprilyandi tak merinci Kecamatan mana saja yang masuk ke dalam wilayah rawan aksi tawuran.

Namun menurutnya aksi tawuran di Kota bermotto Cerdas, Modern dan Religius seringkali terjadi di daerah perbatasan dengan wilayah lain.

“Pondok Ranji Ciputat Timur paling tinggi, karena itu wilayah perbatasan, lalu ada Ciledug dan Pondok Aren. Tiga wilayah itu yang paling sering karena diluar jangkauan kita, wilayah perbatasan disana,” pungkasnya. (Andre Pradana)