TANGSELIFE.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memastikan akan memberikan pendampingan terkait dugaan kasus perundungan yang menimpa siswa di Tangsel, tepatnya di SMPN 19.

Kepala Dindikbud Tangsel, Deden Deni mengatakan, setelah mendapatkan informasi adanya dugaan aksi perundungan atau bullying, dirinya langsung menggelar mediasi untuk mempertemukan semua pihak.

“Dari awal sudah kita tangani, kita dampingi. Ini kejadiannya tanggal 20 Oktober, sudsh kami mediasi masing-masing orang tua,” kata Deden Deni, Senin, 10 November 2025.

Deden menyatakan, dugaan aksi perundungan terhadap siswa di Tangsel itu terjadi di dalam kelas saat jam istirahat sedang berlangsung.

Kendati demikian ia mengaku belum mengetahui secara detail kejadian tersebut, saat ini pihaknya masih mengumpulkan informasi dari semua pihak.

“Ini (terjadi) di kelas, di jam istirahat. Cuma pastinya seperti apa kejadiannya saya masih cari informasi,” terangnya.

Deden memastikan, saat ini fokus Dindikbud Tangsel adalah menangani korban yang masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit akibat luka yang dialaminya.

“Kepala sekolah sama pak Kabid sedang berkunjung ke rumah orang tuanya. Untuk menanyakan dan memastikan kondisi seperti apa si anak tersebut,” ungkapnya.

Diketahui sebelumnya viral di media sosial salah satu siswa SMPN di Kota Tangsel dugaan mendapatkan aksi bullying dari teman sekelasnya.

Aksi bullying itu dikabarkan terjadi sejak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) hingga puncaknya pada 20 Oktober 2025 lalu.

Saat itu Korban diduga dipukuk menggunakan bangku oleh terduga pelaku.

“Yang paling parah dipukul kursi kepalanya. Si korban baru cerita semua pas kejadian sudah parah. Kalau yang lainnya ga pernah cerita, ini beraniin cerita karena udah ngerasa sakit parah,” kata kakak korban, Rizky.

Rizki menyebut, adiknya sempat dirawat di salah satu rumah sakit swasta yang ada di Kota Tangsel.

Karena kondisinya semakin parah, kini adiknya telah dirujuk ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.

“Kondisi sekarang sangat memprihatinkan badan udah gabisa dibawa jalan, pada lemes semua seluruh tubuhnya, mata sedikit rabun, sering pingsan dan gamau makan,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Iis Suryani
Editor
Andre Pradana
Reporter