TANGSELIFE.COM – Biaya UKT yang naik kini menjadi banyak keluhan para mahasiswa, bahkan tidak sedikit mahasiswa yang menggelar aksi menolak kenaikan UKT atau Uang Kuliah Tunggal.

Namun, Universitas Muhammadiyah Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) punya solusi untuk itu.

Untuk Buya UKT tersebut, Universitas Muhammadiyah Maumere memperbolehkan mahasiswanya bayar dengan hasil bumi.

Hal tersebut bagian dari upaya kampus agar perguruan tinggi bisa dinikmati semua kalangan.

Bahkan Universitas Muhammadiyah Maumere sudah memberlakukan pembayaran uang kuliah memakai hasil bumi sejak 2018.

“Bisa bayar pakai pisang, kelapa, ikan kering, kain sarung, selendang tenun, bahkan batu merah,” ujar Rektor Universitas Muhammadiyah Maumere, Erwin Prasetyo, Senin, 27 Mei 2024.

Lebih lanjut Erwin mengatakan, Universitas Muhammadiyah Maumere mengikuti amanah Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Yaitu pendidikan berperan untuk mencerdaskan anak bangsa, juga ikut merawat kaum miskin.

Menurut Erwin pada 2018, sebelum COVID-19, ada mahasiswa tidak bisa mengikuti ujian akhir semester (UAS) karena menunggak uang kuliah.

Pihak kampus kemudian mencari akar persoalan yang dihadapi mahasiswi tersebut.

“Kami minta bawa ke kampus. Dia putri, tetapi tidak malu. (Dia) dengan satu truk kayu masuk kampus,” ujar Erwin.

Pihak kampus saat ini juga tengah mengelola usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang digawangi oleh mahasiswa.

Hadirnya UMKM itu diharapkan mampu mendorong kampus agar memiliki modal kegiatan wirausaha supaya bisa membantu masyarakat setempat.

“Kalau kami berangkat dari biaya lewat UMKM untuk mengelola hasil dari mahasiswa, pasarnya juga besar dan pemasukan untuk kampus juga lumayan supaya uang kuliah untuk mahasiswa bisa ditekan seminimal mungkin,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow
Sopiyan
Editor
Sopiyan
Reporter