TANGSELIFE.COM- Terbukti bisa mengurangi kemacetan, teknologi AI atau artificial intelligence bakal ditambah di persimpangan jalan di DKI Jakarta.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menambah teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) lampu lalu lintas di 40 persimpangan jalan. 

Adapun anggaran untuk menambah teknologi AI itu mencapaiRp 130 miliar yang berasal dari APBD DKI Jakarta 2023.

Jepretan Layar 2023 07 05 pukul 19.08.58
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat meninjau langsung sistem teknologi AI di Gedung Dinas Teknis Abdul Muis, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Foto: Istimewa

“Tahun lalu anggarannya Rp 78 miliar. Tahun ini sekitar Rp 130 miliar,” terang Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo, Rabu 5 Juli 2023. 

Dia mengatakan, penambahan teknologi AI di 40 titik tersebut ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2023.

Tujuan penambahan teknologi AI pada lampu lalu lintas ini agar terjadi efisiensi jumlah antrean kendaraan di simpang-simpang jalan untuk mencegah kemacetan. 

Dengan penambahan Teknologi AI di 40 titik persimpangan jalan itu, pada tahun 2023 nanti tingkat kemacetan di Jakarta akan berkurang sebesar 48 persen. 

Syafrin juga mengatakan pemasangan teknologi AI di 20 persimpangan jalan di Jakarta belum lama sudah dirasakan efek mengurai kemacetannya.

“Target kami tahun ini kami bisa menurunkan 48 persen kepadatan lalu lintas di Jakarta,” terangnya juga.

Syafrin juga mengklaim 20 simpang jalan yang telah dipasang lampu lalu lintas dengan teknologi canggih itu terjadi penurunan kepadatan nyaris 20 persen.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan Pemprov DKI akan menambah 40 titik teknologi AI di persimpangan jalan.

“Sudah terpasang pada 20 (titik)  persimpangan. Tahun ini akan dipasang titik lagi 40 titik,” ujar Heru kepada wartawan, Selasa, 4 Juli 2023.

Dia juga menyebutkan, kawasan yang menjadi prioritas untuk dipasang teknologi AI adalah  yang memiliki tingkat kemacetan yang sangat tinggi.

“Prioritas kawasan kemacetan yang padat. Contohnya, Jalan Daan Mogot, Pancoran, Kuningan, Gunung Sahari dan Gatot Subroto,” ucap Heru.

Apa Itu Teknologi AI yang Diklaim Kurangi Kemacetan?

Untuk diketahui, teknologi AI diklaim bisa mengurai kemacetan. Sistem canggih lampu lalu lintas itu telah dipasang pada 20 simpang lampu lalu lintas di DKI Jakarta. 

Proyek Green Light menggandeng Google itu disebut telah diterapkan sejak April 2023 lalu di sejumlah persimpangan jalan di Jakarta.

Sistem AI pada lampu lalu lintas tersebut menjalankan fungsi adaptive forces yakni melihat persimpang yang lebih padat.

Lalu, sistem AI akan membuat lampu hijau pada lalu lintas di arus padat itu bakal dibuat dengan durasi yang lebih lama.

Selama ini, pengaturan sistem lampu merah dilakukan secara manual atau dikendalikan dari control room Dishub DKI Jakarta.

Kalau sekarang menggunakan teknologi baru ini lampu lalu lintas langsung diatur sendiri saat terjadi kepadatan lalu lintas.

Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo mencontohkan misalkan pada persimpangan sisi utara-selatan.

Bila paginya di selatan padat, maka otomatis sistem AI akan menghitung dan memberikan waktu paling panjang lampu hijau di bagian sisi selatan.

“Begitu juga sore hari, dari utara kendaraan yang padat menuju selatan. Maka simpang sisi utara akan di berikan waktu lampu hijau lebih panjang,” terangnya. 

Dengan sistem ini, maka antrean di simpang selatan pada pagi hari dan simpang utara pada sore hari bisa hindari kemacetan.

Lebih lanjut, dia mengatakan, sistem ini pun bisa menghitung secara aktual volume lalu lintas di persimpang jalan tersebut.