TANGSELIFE.COM – Jalan Tol Cimanggis-Cibitung atau Jalan Tol Cimaci bakal segera beroperasi.

Tol Cimaci merupakan bagian dari Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2/ JORR 2 yang menyambung dengan Jalan Tol Cinere-Jagorawi serta Jalan Tol Jagorawi di bagian barat.

Dengan dioperasikannya Tol Cimaci, maka perjalanan dari Pamulang ke Cileungsi cukup dengan menempuh waktu 30 menit.

Adapun di bagian utara, Tol Cimaci menyambung dengan Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Tol Cibitung-Cilincing.

Jalan tol yang menghubungkan antara Cimanggis, Kota Depok dengan Cibitung, Kabupaten Bekasi ini melintasi beberapa kawasan seperti Citra Gran Cibubur di Jatisampurna, Kota Bekasi Kota Wisata dan Legenda Wisata Cibubur, Cileungsi, Kabupaten Bogor, serta beberapa lokasi di Kabupaten Bekasi.

Tol Cimaci Segera Dibuka, Harvest City Resmikan Jalan 12 Km

Pembangunan jalan tol ini dimaksudkan untuk mengurai kemacetan di kawasan Transyogi Cibubur-Cileungsi-Jonggol, serta mengurangi beban dari Jalan Tol Jagorawi.

Tak heran jika salah satu kawasan yang turut dapat berkah dari pembangunan infrastruktur ini kawasan hunian di jalur Transyogi.

Kawasan hunian di jalur Transyogi makin dilirik setelah beroperasinya Gerbang Tol (GT) Jatikarya dan GT Nagrak yang merupakan bagian dari Jalan Tol Cimaci.

Oleh karena itu, Harvest City turut meresmikan Jalan Oleander sepanjang 12 kilometer yang menghubungkan sepertiga area depan Harvest City menuju ke dalam perumahan.

“Ini adalah jalan utama baru, yang sebelumnya kita harus melewati area Orchid.”

“Sekarang bisa melalui Jalan Oleander ini dan bisa memangkas waktu sekitar 5 menit dari area depan ke area dalam,” jelas GM Marketing & Sales Harvest City Rymond Santoso, Senin 4 Maret 2024.

Jalan Oleander diharapkan dapat mempercepat mobilitas para penghuni maupun masyarakat di kawasan Harvest City.

Ditambah, dalam waktu dekat ini akan dikembangkan kawasan komersial pertama yakni Ruko Ixora di area klaster Oleander.

Di tahun 2024, Harvest City berfokus pada pengembangan kebutuhan pasar sesuai dengan segmen area Transyogi, terutama segmen milenial usia 25 tahun-35 tahun.

“Aspek selera dan cara bayar yang tepat (menarik) bagi kaum milenial menjadi kunci keberhasilannya,” pungkas Rymond.