TANGSELIFE.COM – Gempa di Sumedang, pada Minggu 21 Desember 2024 berdampak 248 rumah rusak dan 456 warga mengungsi.

Dari data yang ada kerusakan itu terbagi atas 138 rusak ringan, 110 rusak berat, dan 11 orang alami luka ringan dan dua orang dirawat di rumah sakit.

kata Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin, melakukan tinjauan ke rumah sakit korban gempa di Sumedang.

Bey mengatakan, akibat gempa berkekuatan 4,8 magnitudo tersebut, sebanyak 108 pasien harus dievakuasi dan dirawat di halaman depan RSUD Sumedang dan 45 pasien di halaman belakang.

Lanjut Bey, gempa di Sumedang juga ditangani secara intensif, karena keselamatan dan ketenangan pasien menjadi prioritas.

“kami melihat di rumah sakit, penanganannnya sudah sangat baik dan memperioritaskan keselamtan para korban, semuanya kita prioritaskan,” ujar bey.

Lanjut Bey, pada Senin, 1 Januari 2024 pada dini hari juga terjadi gempa lagi, gempa yang ketiga terjadi pada malam hari dengan magnituo 4,8.

“Sebetulnya kemarin terjadi lima kali gempa, namun setelah gempa yang ketiga kekuatannya semakin kecil ke 2 magnitudo, kita berharap tidak terjadi lagi gempa susulan,” paparnya.

Kerusakan Gempa di Sumedang

Bey juga mengatakan, kodisi permukiman warga yang terdampak gempa juga cukup parah.

Kerusakan parah ini tepatnya di Perum Babakan Hurip Kelurahan Kotakaler Kecamatan Sumedang Utara.

Dari analisa Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), kejadian gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif Cileunyi – Tanjungsari yang disimpulkan berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG.

Menurut data Badan Geologi, Sesar Cileunyi – Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri, sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19 – 0,48 mm/tahun.

Dengan melihat hasil analisa dan catatan masa lalu, masyarakat diimbau tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi.

Sopiyan
Editor