TANGSELIFE.COM– Ancaman peneliti BRIN Andi Pangerang (AP) Hasanuddin di media sosial yang bernada pembunuhan kepada jamaah Muhammadiyah menuai sorotan dan kecaman.
Saat itu, AP Hasanuddin menulis komentar terkait perbedaan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah antara pemerintah dengan Muhammadiyah.
Komentar itu ditulis dia saat menanggapi unggahan Facebook milik peneliti BRIN Thomas Djamaluddin di media sosial.
Dalam unggahan awal, Thomas menyindir Muhammadiyah sudah tidak taat kepada pemerintah karena tidak mengikuti ketetapan pemerintah terkait Lebaran 2023.
“Eh, masih minta difasilitasi tempat sholat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas,” tulis Thomas yang disanggah oleh komentar seseorang bernama Aflahal Mufadilah.
Komentar Thomas ternyata direspons oleh AP Hasanuddin dengan frontal. Hingga kalimatnya bernada ancaman pembunuhan kepada jamaah Muhammadiyah.
“Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian,” kata AP Hasanudin.
“Kalian Muhammadiyah, meski masih jadi saudara seiman kami, rekan diskusi lintas keilmuan tapi kalian sudah kami anggap jadi musuh bersama dalam hal anti-TBC (takhayul, bidah, churofat) dan keilmuan progresif yang masih egosektoral. Buat apa kalian berbangga-bangga punya masjid, panti, sekolah, dan rumah sakit yang lebih banyak dibandingkan kami kalau hanya egosentris dan egosektoral saja?” tulis AP Hasanudin lagi.
Ancaman pembunuhan warga Muhammadiyah itu langsung direspons oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang meminta agar warga Muhammadiyah menahan diri.
PP Muhammadiyah juga meminta agar warga Muhammadiyah tidak terpancing cemoohan dan sinisme yang ada di sosial media terkait perbedaan pelaksanaan Idul Fitri 1444 Hijriah.
Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kamad mengatakan viralnya ancaman pembunuhan yang dituliskan akun sosial media milik oknum peneliti BRIN itu tidak perlu ditanggapi.
“Jangan terpancing berbagai cemoohan, sinisme, tudingan, hujatan, kritik yang menyerang, hingga ada oknum yang mengancam secara fisik terkait perbedaan Idul Fitri 1444 H,” ujarnya.
Sedangkan pengurus PP Muhammadiyah masa bakti 2022-2027 Anwar Abbas menganggap pernyataan Andi Pangerang sudah masuk ranah pidana.
Ia mengaku tak perlu ada pertemuan antara Muhammadiyah dengan yang bersangkutan. Anwar menyerahkan sepenuhnya permasalahan itu kepada aparat kepolisian.
“Karena menyangkut pidana maka Muhammadiyah menyerahkan saja sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk menyelesaikan masalahnya,” ujar melalui pesan tertulisnya, Senin 23 April 2023.