TANGSELIFE.COM – Kemeriahan Hari Ulang Tahun (HUT) Karawang ke-391 pada Sabtu, 14 September 2024 menuai sorotan setelah beredar video viral yang memperlihatkan nasi tumpeng dibuang.

Diketahui, Pemerintah Kabupaten Karawang memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) setelah sukses membentuk peta Karawang terbesar menggunakan 1.600 nasi tumpeng.

Apabila dilihat dari ketinggian, peta Karawang dari nasi tumpeng tersebut nampak sangat ingah.

Berdasarkan pernyataan tim MURI, tercatat 1.600 nasi tumpeng membentuk peta Karawang seluas 25×30 meter dan menjadi rekor terbesar di dunia.

Namun setelah acara selesai, viral di media sosial yang memperlihatkan banyaknya nasi tumpeng dibuang beserta lauk pauknya.

Dalam video yang dibagikan akun Instagram @undercover.id, sejumlah petugas kebersihan membuang nasi tumpeng ke tempat sampah.

Terdengar suara seorang perempuan yang merekam video tersebut mengungkapkan kekecewaannya karena tumpeng yang dibawa malah dibuang, padahal telah menghabiskan biaya sampai jutaan rupiah.

Ia menyayangkan tindakan oknum yang membuang nasi tumpeng tersebut.

Menurut narasi dari perekam video, nasi tumpeng tersebut seharusnya dibagikan ke masyarakat sekitar karena masih layak.

Dalam video tak disebutkan alasan nasi tumpeng dibuang ke tempat sampah. Sontak, video tersebut memancing beragam komentar dari para warganet.

Tak sedikit yang menyayangkan tindakan membuang nasi tumpeng ke tong sampah dan menganggap hal itu mubazir.

Pemkab Karawang Respons Nasi Tumpeng Dibuang di Tempat Sampah

Nasi tumpeng di karawang cetak rekor muri

Melalui Instagram resmi @karawangkab.go.id, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang memberi klarifikasi soal nasi tumpeng dibuang setelah cetak rekor MURI.

Menurutnya, nasi tumpeng tersebut tak layak makan sehingga dilakukan pembuangan sebagai upaya preventif dari pihak panitia penyelenggara.

“Sebagian kecil nasi tumpeng tersebut sudah tidak layak makan dan demi menghindari kejadian tak diinginkan, pihak panitia memilih segera membersihkannya,” tutur pernyataan resmi Pemkab Karawang.

Pihaknya juga memastikan sebagian besar nasi tumpeng yang tersisa dan layak makan langsung dibagikan kepada masyarakat yang hadir di lokasi acara.

Di akhir unggahannya, pihak Pemkab Karawang menyampaikan permohonan maaf atas viralnya nasi tumpeng yang dibuang.

“Untuk itu kami atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang memohon maaf, atas ketidaknyamanan akibat informasi tersebut,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Dwi Oktaviani
Editor
Dwi Oktaviani
Reporter