TANGSELIFE.COM – Gubernur Banten Andra Soni bersama Walikota Tangerang Sachrudin dan Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie melakukan susur Kali Angke pada Rabu sore 23 Juli 2025.
Kegiatan itu di maksudkan untuk mengetahui langsung kondisi Kali Angke yang disebut turut berperan dalam banjir yang melanda Tangsel dan Kota Tangerang beberapa waktu lalu.
Benyamin Davnie mengungkapkan, selama kegiatan susur Kali Angke itu, terdapat beberapa temuan diantaranya terdapat sedimentasi, penyempitan aliran, dan kelokan di beberapa lokasi khususnya di wilayah Kota Tangerang.
“Penyempitan di Maharta, di kita (wilayah Tangsel) relatif kelokan tidak begitu banyak, tapi pas masuk Kota Tangerang, kelokannya bertubi-tubi,” kata Benyamin, Kamis, 24 Juli 2025.
Benyamin menerangkan, beberapa titik yang mengalami sedimentasi, penyempitan dan berkelok turut menghambat aliran air di sungai.
Selama kegiatan susur Kali Angke itu, titik-titik tersebut sudah dipetakan dan nantinya akan dilakukan pembenahan secara berkala.
“Tentunya semua tentang kewenangan, kali ini (kewenangannya) ada di Balai Besar, jadi akan kita sampaikan data-data yang ada di kita,” ungkapnya.
Benyamin menuturkan, terkait teknis penanganan nantinya akan dirumuskan kembali oleh seluruh pihak.
Kendati demikian ia berharap agar permasalahan yang sudah dipetakan dapat segera direalisasi agar masyarakat tidak kembali merasakan kebanjiran.
Pemprov Banten Bentuk Tim Gabungan Pengendalian Banjir, Libatkan Pemda se Tangerang Raya
Sebelumnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten telah membentuk tim gabungan untuk mengatasi masalah banjir di Tangerang Raya.
Tim itu terdiri dari pemerintah daerah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, hingga Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane.
Kepala Bidang Sumber Daya Air pada DSDABMBK Tangsel, Eka Pribawa mengatakan, penyelesaian masalah banjir tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pemerintah daerah saja.
Melainkan harus dikerjakan secara bersama-sama oleh semua pihak sesuai kewenangan kerja masing-masing mulai dari hulu hingga ke hilir.
“Teknis kerja (tim gabungan pengendalian banjir) nanti sesuai fungsi masing-masing,” kata Eka ketika dihubungi beberapa waktu lalu, Jumat, 11 Juli 2025.
Eka menjelaskan, meski setiap instansi memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda, namun tujuan tim tersebut tidak lain adalah untuk menyelesaikan masalah banjir di wilayah Tangerang Raya.
Untuk di Kota Tangsel sendiri, dikatakan Eka, sejauh ini pihaknya sudah melakukan berbagai upaya mulai dari perbaikan pintu air hingga menghadirkan rumah pompa.
“Kalau di Tangsel memang kan sudah berjalan, kalau kita di Kali Serua yang sekarang kita sudah memperbaiki pintu air, jumlahnya kan kurang lebih ada 15 yang sudah kita perbaiki itu 3. Nanti kan lanjut lagi sampai akhir tahun ini selesai,” ungkapnya.



