TANGSELIFE.COM – Ngatimin (52), warga Gunungkidul, tepatnya di Padukuhan Karangnongko, Kalurahan Kemiri, Kapanewon Tanjungsari, DI Yogyakarta, membayar nazarnya.
Nazar yang sempat ia ucapkan pada 2014 lalu, ialah jika ada yang mengaspal jalan didusunnya maka dia akan berjalan merangkak dari rumahnya menuju balai padukuhan desa tersebut.
Akhirnya, setelah sekian tahun jalan di dusunya itu yang sebelumnya hanya batu dan tanah, kini telah diaspal, Ngatimin pun langsung berjalan merangkak, tak tanggung-tanggung jarak yang dia tempuh bisa mencapai 1 KM.
Aksi Ngatimin berjalan merangkak itu pun viral di media sosial, pada Minggu, 12 November 2023. Para tetangganya pun ikut mengawal Ngatimin untuk membayar nazar tersebut
“Jika ada yang ngaspal jalan dusun kami, maka saya akan jalan merangkak sampai balai padukuhan. Nazar itu saya ucapkan sejak tahun 2014,” ucapnya.
Karena selama ini jalan padukuhan Karangnongko hanya berupa batu dan beberapa bagian sudah di cor blok.
Hingga akhirnya melalui aspirasi kepada salah seorang anggota DPRD Gunungkidul, jalan yang selama ini diimpikan agar diaspal itu bisa terwujud.
“Sebelumnya jalan dari rumah saya sampai balai Padukuhan belum pernah diaspal. Sudah ada talut dan corblok, sekitar 1.000 meter,” tambah Ngatimin.
Dari video terlihat antusiasme warga yang menunggu di pinggir jalan sambil bersorak menyambut kedatangan Ngatimin.
Tanggapan Dukuh Karangnongko, Gunungkidul
Dukuh Karangnongko, Pamungkas Sedia Wirawan mengatakan, jalan yang dilalui Ngantini merupakan jalan kampung wilayah RT 005.
Lokasi tersebut memang berada jauh dari wilayah lain di sekitarnya.
Pamungkas mencontohkan, listrik baru masuk ke desanya sekitar tahun 2022. Sementara PDAM masuk sekitar akhir 2022 lalu.
“Memang wilayah itu terpencil. Sehingga setelah listrik masuk,” ujarnya.
“Sebelumnya ‘gantol’ (listrik menyambung) dari rumah ke rumah, air bersih masuk, dan kemarin aspal warga di sana sangat antusias,” pungkasnya.
