TANGSELIFE.COM– Penetapan status siaga darurat bencana hidrometeorologi untuk Kota Tangerang resmi terkonfirmasi oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Dr, Nurdin.
Keputusan itu ditetapkan berdasarkan hasil kaji cepat dan rapat koordinasi antara PJ Wali kota Tangerang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan instansi terkait.
Status siaga darurat bencana ini ditetapkan usai mempertimbangkan risiko tinggi terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti banjir akibat dari hujan lokal di Kota Tangerang.
Selain itu, bisa juga karena banjir kiriman dari daerah sekitar Kota Tangerang yang mengalami curah hujan tinggi.
Nurdin menegaskan bahwa langkah ini diambil dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan pemerintah hingga masyarakat Kota Tangerang terhadap bencana hidrometeorologi.
“Dengan penetapan status ini, kami berharap dapat mendorong kesiapsiagaan dan kewaspadaan yang lebih tinggi dari semua pihak terkait,” ujar Nurdin.
Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Ditetapkan, Kota Tangerang Waspada Hadapi Banjir
Sebagai langkah konkret pasca penetapan status siaga darurat hidrometeorologi di Kota Tangerang sejumlah upaya untuk mengatasi bencana banjir segera dilakukan.
Mulai dari pembentukan posko gabungan, persiapan sarana dan prasarana, serta penempatan personel di lokasi-lokasi rawan banjir.
Selain itu, PJ Wali Kota Tangerang juga turut mengaja masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan bekerja sama dengan pemerintah melakukan mitigasi serta antisipasi banjir.
Upaya yang bisa dilakukan masyarakat untuk antisipasi bencana banjir seperti kerja bakti untuk membersihkan saluran air yang tersumbat.
“Kami mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan kerja bakti, seperti membersihkan lingkungan dari sampah yang dapat menyumbat saluran air. Jika terjadi keadaan darurat, segera hubungi call center 112, Pemkot Tangerang siap melayani 24 jam,” jelas Nurdin.
Dengan langkah-langkah antisipasi yang disiapkan, Pemkot Tangerang berharap dapat mengurangi risiko dampak bencana hidrometeorologi dan menjaga keselamatan masyarakat di wilayah tersebut.