TANGSELIFE.COM – Hadirnya WhatsApp saat ini tak hanya dimanfaatkan untuk berkomunikasi daring saja, melainkan untuk mempromosikan produk atau jasa juga.
Dengan begitu WhatsApp pun bisa digunakan oleh pengguna biasa maupun mereka yang memulai bisnis.
Fungsi WhatsApp sendiri semakin canggih karena bisa melakukan promosi produk dari bisnis kepada calon pelanggannya.
WhatsApp dilengkapi dengan fitur yang bisa membantu sang pemilik bisnis untuk memaksimalkan pemasaran produknya.
Berdasarkan data yang ada, sebanyak 76% pengguna WhatsApp akui bahwa mereka ingin berkomunikasi dengan bisnis melalui pesan daring.
Bagi kamu yang baru merintis sebuah bisnis, simak cara promosi produk di WhatsApp berikut ini agar produk kamu banjir pesanan.
Cara Mudah Promosi Produk di WhatsApp
1. Menggunakan WhatsApp Business
WhatsApp Business adalah aplikasi resmi yang diperuntukkan bagi mereka pemilik bisnis.
Adanya aplikasi ini pengguna bisa membuat profil bisnis, mengirim pesan broadcast, serta membuat produk katalog.
Fitur yang ada di dalamnya tentu tak sama dengan aplikasi WhatsApp biasa.
Kalau kamu ingin menggunakan fitur lain yang lebih canggih bisa mengupgrade penggunaan WhatsApp Bisnis menjadi WhatsApp API.
WhatsApp Business API adalah produk khusus yang dilengkapi dengan berbagai fitur canggih dan bisa dipercaya lebih mendukung promosi lewat WA.
Terdapat berbagai macam success metrics yang dihasilkan dari penggunaan WA API, salah satunya meningkatkan traffic sampai 600x lebih banyak dan permintaan pembelian yang meningkat sampai 10x lebih tinggi.
2. Fokus pada target audiens
Satu hal penting yang bisa dilakukan sebelum promosi adalah mengetahui target audiensnya.
Setidaknya kamu harus mengetahui berdasarkan rentang usia, pekerjaan, jenis kelamin, lokasi tempat tinggal, dan sebagainya.
Kalau kamu fokus dengan target audiens, maka akan lebih mudah melakukan promosi di WhatsApp Marketing.
Hal ini juga memungkinkan kamu untuk lebih efektif dalam menjangkau pelanggan potensial, serta menghindari penggunaan budget promosi yang kurang tepat.
3. Kelompokkan audiens dengan kategori yang sesuai
Setelah mengetahui target audiens, kamu bisa mengelompokkannya berdasarkan kategori yang sesuai.
Misalnya, mengelompokkan sesuai jenis kelamin, rentang usia, maupun pekerjaan.
Semakin bervariasi kategori yang dimiliki, maka kamu semakin mudah membuat pesan promosi yang sesuai dan tepat sasaran.
Selain itu tentunya juga memperbesar kesempatan kamu untuk meningkatkan penjualan.
4. Tawarkan promosi yang menarik
Semakin menarik promosi produk yang disediakan, maka semakin besar potensi pelanggan untuk membelinya.
Sebaliknya, semakin buruk promosi yang disediakan, maka semakin kecil potensi pelanggan untuk membelinya.
Kamu juga bisa memanfaatkan momen tertentu untuk menawarkan promo.
Seperti promosi buy 1 get 1 pada hari libur nasional, hari belanja nasional, atau diskon 50% ketika hari jadi bisnis kamu.
5. Kirim pesan promosi secara personal sesuai kebutuhan
Semakin personal pesan promosi yang dikirimkan, maka penerima pesan akan semakin merasa relevan dengan pesan yang diterimanya.
Personalisasi pesan juga bisa membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Pesan secara personal ini bisa dilakukan dengan menambahkan beberapa kata, seperti menyebutkan nama pelanggan atau informasi khusus terkait pelanggan.
Oleh sebab itu, sebelum mengirim pesan, kamu harus mengenal target audiens dengan baik seperti yang sudah disinggung sebelumnya.
6. Membuat konten WhatsApp blast yang menarik
Promosi yang menarik bukan satu-satunya cara untuk menarik pelanggan.
Kamu juga bisa membuat konten WhatsApp blast yang menarik.
Tak hanya menarik, tetapi juga untuk membuat mereka bertransaksi terhadap produk tersebut.
Dengan menggunakan WA API, kamu bisa memanfaatkan berbagai fitur untuk menciptakan konten broadcast WhatsApp yang berkualitas tinggi.
Beberapa fitur yang digunakan adalah membagikan gambar yang relevan, serta menggunakan tombol pada pesan broadcast untuk mempermudah pelanggan dalam mengklik CTA yang ada.
7. Mengirimkan broadcast di WA Marketing secara berkala
Meskipun mengirimkan pesan promosi di WA adalah cara efektif untuk menarik minat pembeli, penting untuk diketahui juga bahwa kamu tak boleh mengirimkan pesan promosi secara terus menerus.
Hal ini justru membuat pelanggan merasa spamming dan akun bisnis kamu kemungkinan akan diblokir oleh para pelanggan.
Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya tentukan jadwal khusus untuk melakukan WA Blast.
Misalnya, kirim pesan broadcast sebulan dua kali atau seminggu sekali.
8. Gunakan fitur katalog pada WhatsApp Marketing
Fitur katalog pada WA memungkinkan pengguna menampilkan berbagai produk mereka dala format katalog.
Format tersebut dilengkapi dengan gambar produk, deskripsi, harga, serta berbagai detail lainnya.
Penggunaan fitur katalog akan mempermudah pelanggan dalam melihat produk apa saja yang tersedia tanpa harus membuat mereka meninggalkan aplikasi WA.
9. Siapkan pesan otomatis untuks respons pelanggan
Saat kamu mengirimkan pesan promosi di WhatsApp Marketing, tentunya kamu berharap bahwa pelanggan akan merespons pesan tersebut.
Ketika hal itu terjadi, tentunya kamu tak ingin menyianyiakan kesempatan tersebut.
Oleh karenanya penting bagi kamu mengaktifkan pesan otomatis atau auto reply yang bisa memabntu kamu merespons pesan pelanggan secara otomatis.
Hal ini akan meningkatkan customer experience juga meminimalisir kemungkinan pelanggan akan pergi karena pesannya lama tak direspons.
Jika kamu menggunakan WA Business API, maka kamu juga bisa menggunakan chatbot untuk mengirimkan balasan otomatis dengan lebih interaktif dan teratur.
10. Analisis dan monitor konten promosi secara berkala
Cara terakhir yang tak kalah penting adalah kamu harus menganalisis dan memonitor konten promosi secara berkala.
Analisis konten promosi bisa menentukan kamu mengetahui pesan promosi seperti apa yang efektif dan mana yang tidak.
Sehingga, kamu bisa mengoptimalkan konten WA blast kedepannya.
Dengan menggunakan WA Business API, kamu bisa melakukan analisis secara lebih mendalam dengan memanfaatkan fitur analytic yang real-time.