TANGSELIFE.COM – Video viral beredar menayangkan mahasiswa UIN Salatiga membawa benso ke lokasi wisudanya.
Nur Hidayat, mahasiswa Fakultas Syariah Hukum Tata Negara Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga datang bersama ayahnya naik benso ke lokasi wisuda.
Ia mengendarai mobil penggergaji kayu itu dari rumahnya di Dusun Gumukan, Desa Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang ke kampus UIN Salatiga yang lokasinya ada di Jalan Lingkar Salatiga.
Sang mahasiswa UIN Salatiga itu mengaku sudah dapat izin dari keluarganya membawa mobil benso untuk datang ke acara wisuda.
Dari video yang dibagikan Instagram @uin_salatiga, terlihat Dayat yang sudah mengenakan toga mengendarai benso tersebut didampingi sang ayah, Jamadi.
Aksinya itu mendapat perhatian dari warga di sepanjang jalan, tak lupa ia pun melambaikan tangannya dengan perasaan bangga.
Tak jarang para warga memberhentikan benso Dayat untuk sekadar foto bersama.
Dayat memang ingin mengabadikan kesempatan ini dengan menaiki benso yang selama ini sudah menghidupi keluarganya itu.
Seperti mengutip dari situs resmi UIN Salatiga, Dayat menjelaskan kalau mobil penggergaji kayu itu adalah bagian dari hidupnya.
Uang hasil memotong kayu itu ia gunakan untuk biaya kuliah. Mahasiswa UIN Salatiga tersebut seakan tak pernah lupa dari mana ia berasal dan tidak malu untuk memperlihatkan bensonya itu di acara wisuda.
Anak bungsu dari empat bersaudara itu tersebut kerap membantu sang kakak ketika liburan kuliah.
Penghasilannya, ia gunakan untuk uang saku dan membayar kuliah.
“Saya anak keempat, kadang kalau kuliah libur, saya ikut kerja sama kakak. Lumayan dapat uang kerjaan, bayarnya harian. Bisa untuk jajan dan bantu uang kuliah,” katanya.
Sebelum itu, ayahnya yang mencari nafkah dengan benso itu. Namun karena usianya semakin menua, pekerjaan tersebut digantikan oleh kakak Dayat.
Kisah Mahasiswa UIN Salatiga Tak Melupakan Asal-Usulnya dapat Pujian dari Banyak Pihak
Pada video viral yang dibagikan oleh Instagram UIN Salatiga, Dayat menempelkan secarik kardus yang berisi sebuah tulisan.
“Makk’e anakmu wisuda,” tulisnya dalam kardus yang kemudian ditempel di benso.
Kisah mahasiswa UIN Salatiga ini mendapatkan banyak pujian usai memberi inspirasi untuk tidak melupakan asal-usul ketika sudah berada di titik keberhasilan.
Dalam video tersebut ia mengungkapkan untuk selalu mengingat dari mana kita berasal.
“Mobil ini menggambarkan sebuah kehidupan di setiap perjalanan keseharian saya. Meskipun kita sudah di atas, tetap kita harus lihat ke belakang asal-usul kita dari mana tetap semangat dan tidak boleh malu,” ungkapnya dalam tayangan video yang viral di media sosial.
Warganet pun ramai-ramai memberikan pujian dan semangat kepada Dayat.
“Mahkotamu ketinggalan king”
“Terharu, selamat buat mas nya”
“Barakallah, Mas. Tetap intinya doa dari orangtua, Mas.”