TANGSELIFE.COM – Kutu kasur atau tumila merupakan serangga kecil yang hidup dengan cara mengisap darah manusia.
Hewan ini biasanya bersembunyi di sekitar tempat tidur dan keluar pada waktu malam hari untuk menggigit dan mengisap darah seseorang yang sedang tertidur.
Dampaknya, seseorang yang terkena gigitan tersebut akan merasa gatal-gatal yang berlebihan.
Biasanya akan memiliki bekas luka di kulit berupa bentol dalam jumlah banyak dengan rasa gatal serta panas.
Walaupun lukanya akan pulih dalam waktu dua minggu, luka akibat gigitan serangga tersebut pun bisa menyebabkan infeksi pada kulit.
Wujud dari kutu kasur berbentuk pipih dan berwarna kecokelatan.
Serangga ini tertarik pada panas tubuh dan gas karbondioksida yang dikeluarkan oleh manusia.
Penyebab munculnya kutu kasur bisa karena kebiasaan-kebiasaan yang sering diabaikan pada tempat tidur.
Selain karena jarang mengganti seprai dan menjemur kasur, penyebab datangnya kutu kasur adalah kebiasaan seperti menumpuk pakaian kotor di tempat tidur.
Dalam sebuah penelitian dilakukan, peneliti menaruh pakaian kotor di atas kasur.
Di sisi lain, peneliti juga menaruh pakaian bersih di kasur lainnya.
Lima hari kemudian, ternyata kutu kasur lebih suka hinggap di kasur yang terdapat pakaian kotor.
Hal ini disebabkan karena keringat yang lembap menjadi area yang nyaman bagi kutu kasur.
Keringat manusia adalah aroma yang disukai kutu dan mereka akan bersembunyi di dalamnya.
Saat seseorang berdiam di dalam kasur, mereka akan mengeluarkan karbon dioksida yang kemudian bisa mempengaruhi kesehatan pernapasan.
Penyebab Adanya Kutu Kasur
Kutu kasur atau tumila senang hinggap di tempat kotor, sehingga area yang kotor memiliki potensi menjadi sarang mereka tumbuh dan berkembang.
Perlu diketahui bahwa serangga ini kerap bersembunyi di beberapa tempat, seperti pakaian, karpet, gorde, bantal, benda sekitar kasur, ruang di balik saklar lamp, hingga celah atau retakan pada perabotan.
Berikut ini adalah penyebab munculnya kutu kasur:
1. Jarang mengganti seprai
Seprai termasuk sarung bantal, guling, dan selimut merupakan benda yang wajib diganti secara rutin.
Bila perlu benda tersebut harus diganti setiap satu minggu sekali.
Namun, jika seprai terkena kotoran seperti ompol, seprai harus segera diganti pada saat itu juga.
Pasalnya, lembap akibat ompol bisa memicu perkembangbiakan kutu kasur serta tungau pada tempat tidur.
2. Jarang menjemur kasur
Jarang menjemur kasur juga bisa menjadi salah satu faktor yang sering memicu munculnya kutu kasur.
Menjemurnya di bawah sinar matahari membuat kasur tak lagi lembap.
Selain menjemur, menyedot debu pada kasur dengan vacuum cleaner pun bisa dilakukan untuk mencegah berkembangnya serangga tersebut
3. Sering menumpuk barang lembap di atas kasur
Penumpukan barang lembap di atas kasur bisa memicu berkembangnya kutu kasur, jamur, hingga tungau.
Seperti misalnya, benda-benda yang sebaiknya tak diletakkan di kasur, yakni pakaian kotor, handuk basah, dan sejenisnya.
4. Jarang membersihkan kamar
Selain jarang membersihkan kasur, seperti mengganti seprai dan sebagainya, jarang membersihkan kamar juga memungkinkan serangga-serangga tumbuh dan berkembang.
Ketika kamar jarang dibersihkan, seranga pengganggu, seperti kutu kasur hingga kecoak tentu akan betah berlama-lama di kamar.
Untuk menghindari adanya kutu yang mengganggu di kasur, sebaiknya kamu menyemprotkan cairan antiserangga, memasang kawat antiserangga yang dilapisi dengan pestisida permethrin, atau mengenakan pakaian yang menutupi kulit.
Cara sederhana yang bisa kamu lakukan adalah membersihkan area tidur secara rutin untuk memastikan kamar terbebas dari serangga apapun.
Cara Menghilangkan Bekas Gigitan Kutu Kasur
Bekas gigitan kutu kasur biasanya akan menghilang sendirinya dalam 2 minggu.
Penting untuk diingat dan diketahui, jangan menggaruk gigitan walaupun gatal karena dapat melukai kulit dan menyebabkan infeksi.
Jika terjadi infeksi segera ke dokter agar dokter bisa meresepkan antibiotik.
Sebenarnya tidak ada metode khusus untuk mengobati gigitan kutu kasur.
Menurut American Academy of Dermatology, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membersihkan area gigitan dengan air dan sabun.
Hal ini penting dilakukan untuk mencegah infeksi pada kulit dan membantu mengurangi rasa gatal.
Setelah itu, jika gatal berlanjut, berikut ini bisa dilakukan untuk meredakannya:
- Hidrokortison (dijual bebas)
- Krim anti gatal
- Antihistamin
Selain dengan obat, berikut adalah cara menghilangkan gatal bekas gigitan serangga kasur menggunakan cara perawatan rumahan:
1. Mandi oatmeal
Bukan dimakan, namun mencampurkan oatmeal ke air mandi kamu.
Terlebih dahulu, giling oatmeal hingga menjadi bubuk halus.
Kalau tak ingin repot, kamu bisa memberli produk atau scrub yang terbuat dari oatmeal, lalu gunakan untuk mandi.
Oatmeal memiliki kandungan antiinflamasi dan antioksidan yang bisa merehidrasi kulit.
Mandi dengan rendaman bubuk oatmeal dipercaya bisa mengurangi intensitas gatal dan menenangkan kulit.
2. Pakai losion gatal alami
Lotion, gel, dan krim yang dijual bebas dengan bahan-bahan seperti mentol, kapur barus, kalamin, dan lidah buaya menjadi cara alami yang baik untuk mengobati kulit gatal.
Jika kamu mengalami masalah akibat gigitan tumila, bahan-bahan tersebut bisa membantu menenangkan kulit dan mengurangi keinginan untuk menggaruknya.
3. Kompres dingin
Mandi dengan air panas tak selalu menyembuhkan segalanya.
Panas dan paparan air meningkatkan gatal dan membuat kulit semakin kering.
Alih-alih mandi atau kompres air hangat, cobalah kompres dingin untuk meredakan gatal akibat gigitan kutu kasur.
Demikian pembahasan singkat mengenai penyebab dan cara menghilangkan bekas gigitan kutu kasur.
Semoga bermanfaat.