TANGSELIFE.COM – Merek waralaba asal China, Bingxue hadir di Indonesia sebagai merek minuman teh dan es krim.

Bingxue kini sudah membuka 3.000 toko di seluruh dunia dan menargetkan membuka 500 toko baru pada 2024.

Secara resmi waralaba ice cream tersebut memasuki pasar Indonesia pada Februari 2023.

Toko pertamanya dibuka pada bulan Juni, setelah tiga bulan melakukan pengujian produk dan perbaikan tim.

Kemitraan tersebut pun resmi dimulai pada bulan September 2023.

Dalam waktu kurang dari dua bulan, Bingxue telah menandatangani lebih dari 50 kemitraan, lebih dari sepuluh toko sudah beroperasi.

Bingxue berharap bisa menandatangani lebih dari 200 mitra sebelum akhir tahun 2023 dan berencana mencapai 500 toko baru pada tahun 2024.

Kehadirannya pun turut menjadi pesaing bagi bisnis es krim yang lebih dulu hadir, seperti Mixue dan Ai-Cha.

Ketiga bisnis waralaba yang sama-sama berasal dari China tersebut nyaris terlihat mirip.

Bingxue, Mixue, dan Ai-CHA sama-sama menyajikan minuman serta es krim segar untuk para pelanggannya.

Lantas, apa yang membedakan antara Bingxue, Mixue, dan Ai-CHA?

Perilisan di tahun yang berbeda-beda

Bingxue merupakan merek rantai teh es krim asal China yang berafiliasi dengan Jinan Baodao Enterprise Management Consulting Co., Ltd.

Bisnis es krim ini pertama dibuka Tai An, Shandong, China, dan produk khas Cone Waffle lahir dengan penjualan 1.350.000 pcs tahun 2014.

Sementara itu Mixue sudah berdiri sejak tahun 1997 oleh seorang mahasiswa di Universitas Keuangan dan Ekonomi Henan bernama Zhang Hongchao.

Perusahaan Mixue mulai berkembang dan memiliki perusahaan sendiri sejak tahun 2010.

Ai-Cha didirikan pada tahun 2019 oleh Lie bersaudara dan berhasil membuka gerai pertama di Indonesia pada Agustus 2022.

Memiliki nama brand dengan arti yang berbeda

Dari ketiga brand tersebut memiliki nama yang berbeda-beda meskipun dua di antaranya menggunakan kata ‘xue’.

Tak diketahui jelas arti nama Bingxue, yang pasti ‘xue’ mengacu pada salju.

Sementara itu Mixue memiliki arti salju yang manis seperti madu dan Ai-CHA berarti membagikan kecintaan terhadap teh dengan kualitas terbaik.

Perbedaan logo Bingxue, Mixue, dan Ai-Cha

Pada 2019, Bingxue mulai meningkatkan merek 5.0 dengan melahirkan karakter Bobo Bear yang menjadi logonya saat ini.

Sementara itu, Mixue melahirkan maskotnya sendiri pada 2018 yang disebut dengan Snow King atau Raja Salju.

Maskot tersebut merupakan manusia salju dengan mahkota, jubah merah, dan tongkat es krim yang menjadi penghias di setiap gerai Mixue.

Logo Ai-CHA menggunakan sosok hewan pinguin yang mengenakan slayer dan topi hangat yang mengartikan suasana dingin.

Produk unggulan di tiap brand

Seperti yang sudah diketahui masyarakat luas, bahwa Mixue menyajikan minuman dan es krim segar, bahkan mereka pun menawarkan sajian kopi.

Oleh karena itu, bisnis pesaingnya mengeluarkan produk unggulan mereka sendiri-sendiri.

Seperti Bingxue yang ingin mengenalkan minuman teh China yang terkenal dengan kelapa dan es krim yang khas.

Di samping itu, mereka juga menjual minuman segar menggunakan berbagai buah-buahan.

Sementara itu Ai-CHA lebih menekankan produk teh dibandingkan es krim, sesuai dengan nama brand-nya yang berarti teh.

Menawarkan kategori menu yang berbeda

Bingxue menawarkan produk Milk tea & Coffee, Fruit Tea, Fruit Coconut Milk, dan Es Krim & Teh.

Berbeda dengan kategori menu yang ditawarkan Mixue, seperti Fresh Ice Cream, Real Fruit Tea, Milk Tea, Fresh Tea, dan Coffee.

Sementara itu Ai-CHA lebih menekankan produk teh dibandingkan es krim, seperti Fresh Ice Cream, Real Fruit Tea, Original Tea, dan Milk Tea.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow