TANGSELIFE.COM – Hasad atau iri hati secara sederhana diartikan sebagai seseorang yang merasa sakit apabila ada orang lain yang mendapat karunia dan nikmat.

Sebaliknya, ia justru merasa senang ketika ada orang lain yang terkena musibah.

Penyakit rohani ini termasuk dalam kategori al-syirk al-khafi atau syirik yang tersembunyi yang dapat menodai tauhid yang diyakini seseorang.

Penyakit tersebut digolongkan al-syirk al khafi, karena orang yang terjangkit penyakit iri hati tidak mau menerima atau menolak takdir dari Allah SWT.

Seseorang yang berhasil meraih kesuksesan atau kedudukan itu berarti takdir dari Allah SWT.

Kalau ada orang lain yang tidak menyukai hal itu berarti dia menolak takdir tersebut, padahal setiap orang memperoleh bagian yang berbeda sesuai dengan ketetapan Allah SWT.

Allah Maha Mengetahui tentang kualitas setiap hamba-Nya.

Ada orang yang ditakdirkan menjadi orang kaya, dengan takdir itulah yang tepat untuknya.

Ada juga orang yang ditakdirkan sebagai orang miskin, karena takdir itulah yang tepat baginya.

Karena itu takdir lain seperti mendapat kedudukan tinggi, menjadi pemimpin, atau menjadi rakyat biasa sekali pun, semua itu ketetapan yang tepat.

Ada sekelompok orang yang ditakdirkan menjadi orang miskin, sebab kalau mereka ditakdirkan menjadi orang kaya, perilakunya tidak baik dan sebaliknya ada orang yang ditakdirkan menjadi orang kaya sebab kalau ia menjadi miskin perilakunya menjadi buruk.

Cara terbaik dari kita adalah menerima ketetapan dan takdir Allah dengan tulus dan bersyukur.

Dengan demikian setiap umat Muslim menjadi orang yang baik dan memperoleh ketenangan serta kebahagiaan.

Larangan Berbuat Hasad

Rasulullah SAW melarang setiap umatnya merasa iri hati.

Dari Abu Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda, “Hindarilah kamu daripada hasad, karena hasad itu memakan segala amal kebajikan, bagaikan api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Daud)

Dalam hadisnya yang lain, Rasulullah SAW juga bersabda:

“Janganlah kalian saling membenci, saling mendengki, saling memalingkan muka, dan saling memutuskan ikatan, dan jadilah kalian sebagai hamba-hamba Allah bersaudara. Tidaklah halal bagi seseorang muslim untuk mengabaikan dan tidak bertegur sapa dengan saudaranya lebih dari tiga hari.” (HR Muttafaq ‘alaih dari Anas RA)

Jenis-Jenis Hasad

Diketahui sifat iri hati ini terbagi menjadi dua jenis, yakni hasad hakiki dan hasad majazi atau ghibtoh.

Berikut penjelasan mengenai kedua jenisnya:

Hasad Hakiki

Sifat ini yang kita ketahui dengan merasa emosi negatif saat melihat orang lain mendapat hal baik, serta menginginkan kebaikan tersebut hilang dari orang itu.

Perbuatan hasad jenis ini yang akan mendatangkan beragam kerugian lahir dan batin serta ancaman dosa.

Hasad Majazi/Ghibtoh

Ghibtoh adalah perasaan iri yang muncul ketika melihat orang lain mendapatkan kenikmatan dan hal-hal baik tanpa ingin orang tersebut kehilangan nikmat yang dimilikinya.

Sifat seperti ini kerap muncul saat perasaan ingin memiliki kenikmatan yang dimiliki orang lain.

Ghibtoh inilah yang masih bisa diperbolehkan, akan tetapi tidak serta merta semua hal bisa menjadi objek ghibtoh tanpa batasan.

Hanya ada dua hal yang diperbolehkan untuk menjadi objek ghibtoh, sebagaimana perkataan Rasul dalam hadis berikut:

“Tidak boleh (ghibtoh) kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Al-Qur’an dan As Sunnah), ia menunaikan dan mengajarkannya.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Akibat dari Sifat Hasad

Pengertian Hasad atau sifat iri hati

Dalam karya buku Mutiara Akhlak Tasawuf, Sahri menjelaskan akibat dari iri hati yang tak hanya berbahaya ketika di dunia, tetapi juga di akhirat.

Menurutnya, orang yang memiliki sifat iri hati tidak akan pernah merasa puas dengan nikmat yang Allah berikan dan selalu mengharap kejelekan dan kesengsaraan orang lain.

Selain itu hasad bisa mengakibatkan seseorang tidak akan merasakan kebahagiaan dan ketenangan hidup, sebab pelakunya selalu dihantui rasa iri dan terus merasa kurang.

Orang yang iri hatinya selalu dipunguti kegelisahan, perasaan tidak tenang, senantiasa dihantui kecemasan, dan terombang-ambing.

Perilaku ini kelak akan dipertanyakan oleh Allah SWT.

Banyak riwayat yang menjelaskan betapa bahayanya sifat iri hati, berikut ini beberapa di antaranya:

  • Bisa menghanguskan kebaikan
  • Dosa pertama di langit dan di muka bumi
  • Hilang kemuliaan dan masuk neraka jahanam
  • Melakukan hal yang sia-sia

Cara Mencegah Sifat Hasad

Sifat iri hati bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti permusuhan, kebencian, takabur (sombong), bangga diri, ambiri, bakhil, serta buruknya akhlak.

Untuk menghindarinya, berikut ini cara mencegah sifat iri hati:

  • Berbaik sangka kepada Allah SWT
  • Yakin dengan ketentuan Allah SWT
  • Berlapang dada dengan pemberian Allah SWT
  • Memohon kepada Allah SWT agar dijauhkan dari penyakit iri hati

Allah SWT mengajarkan kepada setiap hamba-Nya agar selalu berlindung dari dan perbuatan orang yang melakukan hasad, sebagaimana Dia berfirman:

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ ٥

Artinya: “dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.” (QS Al Falaq: 5)

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow