TANGSELIFE.COM – Satu orang petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) bernama Pedrik (37) warga Kampung Dongkal, Kelurahan Pondok Jagung Timur, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dinyatakan meninggal dunia pada Senin malam (19/2).
Pedrik merupakan petugas KPPS yang bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 20 RT 01 RW 05 kampung Dongkal.
Orang tua Pedrik, Rokim (54) menceritakan, pada hari pemilihan, anaknya telah mempersiapkan diri untuk menjalankan tugas sebagai petugas KPPS sejak pagi hari.
Bahkan ia menyebut, bahwa anaknya sempat menyantap sarapan di rumah dengan harapan agar memiliki cukup tenaga saat menjalankan tugas sebagai KPPS.
Namun pada saat Kamis dini hari sekira pukul 04.00 WIB, Pedrik pulang ke rumah dan menyebut bahwa ia merasa kelelahan usai menjadi petugas KPPS.
“Sempat mengeluh tidak enak badan, petugas dari Puskesmas juga sempat datang kesini, katanya kelelahan,” kata Rokim saat ditemui Tangselife.com di rumah duka, Rabu, 21 Februari 2024.
Karena keadannya terlihat semakin memburuk, akhirnya pihak keluarga memutuskan untuk membawa Pedrik ke salah satu rumah sakit yang berada dekat dengan rumahnya.
Rokim menyebut, anaknya sempat mendapatkan perawatan selama dua hari di rumah sakit sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
“Ada BPJS, kemarin berobat di rumah sakit juga gratis tidak dikenakan biaya,” ungkapnya.
Rokim mengaku tidak menyangka dengan kepergian anaknya tersebut, pasalnya selama ini Pedrik diketahui memang dalam keadaan sehat dan bugar.
Bahkan, lanjutnya, Pedrik diketahui tidak pernah mengkonsumsi rokok dan kopi sejak masih muda.
“Gak nyangka, saya juga merasa kehilangan banget. Dia tidak pernah merokok tidak pernah ngopi, dari anak muda gak pernah. Soalnya dia suka diajak main bola untuk tarkam (turnamen antar kampung, red),” tuturnya.
Rokim menceritakan, Pedrik sendiri sudah terlibat menjadi petugas KPPS selama tiga kali berturut-turut dalam setiap penyelenggaraan pesta demokrasi.
Ia mengungkapkan, pria yang berprofesi sebagai petugas keamanan di salah satu perusahaan swasta menghembuskan nafas terakhir dengan meninggalkan tiga orang anak.
“Anaknya ada 3 sama sekarang yang lagi hamil. Anak pertama usia 4 tahun, yang kedua 2 tahun, sama yang di dalam kandungan usianya 8 bulan,” tambahnya.
Keluarga Petugas KPPS Belum Terima Santunan
Rokim menuturkan, berdasarkan informasi yang ia terima putranya dikabarkan akan mendapatkan santunan dari pemerintah lantaran meninggal dalam keadaan sedang menjalankan tugas.
Namun ia mengaku hingga saat ini belum menerima santunan uang tersebut.
Rokim berharap agar uang santunan tersebut dapat segera diterima oleh keluarganya. Nantinya lanjut Rokim, uang tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan istri dan seluruh anak dari almarhum Pedrik.
“Infonya mau dapat, Alhamdulillah, tapi belum terima, kemarin saya dapat kabar mudah-mudahan dapat, karena itu akan buat anak-anaknya nanti,” pungkasnya.