TANGSELIFE.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan fenomena La Nina di Indonesia akan berlangsung mulai Agustus 2024.

Fenomena alam yang terjadi secara periodik di Samudera Pasifik ini menyebabkan suhu muka laut mengalami penurunan, sehingga udara terasa lebih dingin.

La Nina turut berdampak pada curah hujan yang lebih tinggi, sehingga dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang, dan longsor.

Fenomena La Nina tahun ini juga telah diprediksi oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

Para peneliti NOAA memperkirakan pembagian musim selama fenomena La Nina berlangsung, yakni 85% musim di atas normal, 10% mendekati normal, dan 5% di bawah normal.

“Kita sudah melihat badai bergerak di seluruh negeri dan dapat membawa bahaya tambahan seperti tornado, banjir, dan hujan es,” kata Wakil Administrator FEMA Erik A. Hooks.

Datangnya La Nina sekaligus menandakan bahwa fenomena El Nino telah berakhir.

Fenomena La Nina di Indonesia Agustus 2024

Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, Supari menjelaskan, fenomena La Nina membuat angin timuran lembap karena membawa uap air dari Samudera Pasifik menuju Indonesia mengalami peningkatan.

Kondisi tersebut mengakibatkan awan mengalami penambahan pembentukan, sehingga berpotensi meningkatkan curah hujan.

“Musim kemarau akan sedikit lebih basah dibandingkan normalnya,” jelas Supari.

Adapun saat ini, BMKG masih terus melakukan monitoring terkait kehadiran La Nina di Indonesia.

Namun jika merujuk pada data sebelumnya, La Nina diprediksi terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali bagian tengah dan utara Sumatera.

Umumnya, fenomena La Nina di Indonesia berdampak pada meningkatnya curah hujan bulanan, antara 10-40 persen di atas ambang normal.

Peningkatan curah hujan memungkinkan terjadinya potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, hingga badai tropis.

Namun demikian, dampak yang akan dirasakan tidak begitu signifikan mengingat intesitas La Nina di Indonesia tergolong lemah.

Meski begitu, Supari mengimbau masyarakat agar waspada dengan datangnya fenomena La Nina.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow