TANGSELIFE.COM – Ni Nengah Widiasih merupakan atlet parapowerlifting atau angkat besi.

Ia berhasil menjadi atlet Indonesia pertama yang meraih medali di ajang Paralimpiade Tokyo 2020.

Kini Widi harus berjuang melawan cedera bahu ketika mempersiapkan diri untuk berlaga di Paralimpiade Paris 2024.

Ia terus menguatkan tekad dan semangat untuk bisa meraih medali ketiga di ajang Paralimpiade.

Cedera bahu yang dialaminya tak menyurutkan semangat sang atlet angkat besi tersebut. Ia justru terus berlatih sebelum berangkat ke Paris.

Sebelumnya, ia berhasil meraih satu emas dan satu perak di ajang Pattaya 2024 Para Powerlifting World Cup di Thailand.

Kemenangan itulah yang menjadi tiket Ni Nengah Widiasih berlaga di Paralimpiade Paris 2024.

Profil Ni Nengah Widiasih

Ni Nengah Widiasih

Ni Nengah Widiasih atau yang akrap disapa Widi lahir di Karangasem, Bali pada 12 Desember 1992.

Meskipun awalnya lahir dengan kondisi normal, Widi dinyatakan terkena polio saat usia tiga tahun.

Hal itu membuat kakinya tak bisa berfungsi secara normal.

Sejak itu ia harus hidup dan beraktivitas dengan menggunakan kursi roda. Beruntungnya, ia mendapat dorongan kuat dari sang kakak untuk terus melanjutkan langkah sebagai seorang atlet.

Kakak sulungnya, I Gede Suantaka, yang juga atlet angkat berat turut mendorongnya untuk mengikuti Kejuaraan Nasional Angkat Berat 2011 di Bali.

Menurut Widi, sang kakak merupakan salah satu sosok yang sering memberinya semangat dan bimbingan untuk berlatih angkat berat.

Ketekunan Widi saat latihan untuk mengikuti kejurnas saat itu membuatnya sukses merebut medali emas.

Pencapaian tersebut semakin membuatnya semangat untuk berlatih. Terlebih ada sosok kakak dan teman-temannya yang selalu mendampinginya dalam berlatih.

Hal itu membuat Widi tak kehabisan semangat sampai resmi masuk ke pusat Pelatihan nasional pada 2012.

Perjuangannya itu mengantarkan sosok Ni Nengah Widiasih menjadi sosok atlet berprestasi.

Di level Asian Para Games, atlet asal Pulau Dewata itu langganan memperoleh medali emas, bahkan sampai saat ini.

Sementara di level Asia, ia memperoleh dua medali perak di Asian Para Games pada 2014 dan 2018.

Prestasinya itu semakin cemerlang setelah Widi memperoleh dua medali perunggu di ajang Paralimpide Rio de Janeiro 2016.

Semangatnya itu juga mengantarkannya menjadi bagian dalam program ‘Start Your Impossible’ sejak ajang Paralimpiade Tokyo 2020.

Ia terpilih sebagai Hero yang mewakili Indonesia bersama Marcus Gideon, salah satu atlet kelas dunia di cabang olahraga badminton ganda putra.

Ia terpilih sebagai Hero di bidang Kid’s Empowerment untuk memberi akses yang lebih luas untuk anak-anak karena sebagian besar dari mereka di daerah terpencil yang tak memiliki impian besar.

Dengan semangat itu, diharapkan Widi bisa memberi inspirasi untuk anak-anak dalam meraih mimpi mereka.

Di Paris 2024 Ni Nengah Widiasih masuk lagi ke dalam Global Team Toyota Athletes (GTTA) Asia yang berpartisipasi dalam kampanye ‘Start Your Impossible’.

Widi terpilih sebagai Dual Hero atas prestasi dan dedikasi yang luar biasa terhadap dunia olahraga serta komunitas di lingkungannya.

Ni Nengah Widiasih berharap adanya kemudahan akses bagi disabilitas untuk berlatih di gymnasium dengan akses ramp dan pintu akses masuk yang lebih besar juga.

Ia menginginkan kemudahan akses untuk pengguna kursi roda, sehingga para atlet yang memiliki keterbatasan bisa semakin bebas bergerak meraih impiannya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow
Dwi Oktaviani
Editor
Dwi Oktaviani
Reporter