TANGSELIFE.COM – Waroeng Lengkong menjadi salah satu restoran keluarga di Tangerang Selatan yang mengusung konsep prasmanan dengan harga mulai Rp12.000.

Restoran yang berlokasi di Jalan SKKI, Pondok Jagung, Serpong Utara, Tangerang Selatan ini menawarkan pengalaman bersantap yang unik, nyaman, dan mengedepankan keaslian kuliner lokal.

Keberadaan Waroeng Lengkong tak lepas dari Gerai Lengkong, sebuah sentra oleh-oleh khas Tangsel yang menjual berbagai produk UMKM dari pengrajin lokal.

Nama Lengkong sendiri dipilih sebagai penghormatan terhadap sejarah perjuangan para pahlawan di Tangsel pada tahun 1948 yang terjadi dekat monumen Palagan Lengkong.

Karel selaku Manajer Operasional Waroeng Lengkong mengungkap konsep restoran ini terinspirasi dari semangat perjuangan, terutama untuk mendukung UMKM lokal yang terdampak selama pandemi Covid-19.

“Kita membantu UMKM yang penjualannya turun drastis. Dari kemasan biasa, kita ubah jadi lebih menarik dan lebih awet,” katanya.

Ragam Menu Tradisional dengan Sentuhan Modern

waroeng lengkong

Waroeng Lengkong menawarkan konsep prasmanan di mana pengunjung bebas memilih menu yang diinginkan dengan harga terjangkau.

Keunikan lainnya adalah tidak adanya biaya tambahan apabila makanan tidak habis. Namun, makanan sisa tersebut tak diperkenankan untuk dibawa pulang.

Selain itu, restoran ini juga menyediakan refill minuman secara gratis.

Menu yang disajikan di Waroeng Lengkong sebagian besar adalah masakan tradisional dari berbagai daerah.

Beberapa pilihan populer termasuk Godogan, hidangan khas Banten berbahan dasar jeroan seperti paru dan babat, serta aneka lauk pauk seperti ayam goreng, ayam bakar, telur gimbal, dan pepes tahu atau jamur.

Bagi para pencinta pedas, tersedia berbagai sambal khas, seperti sambal matah, sambal petai, sambal pecing, sambal dabu-dabu, sambal terasi, sambal ijo, dan sambal kecap.

Menu nasi timbel menjadi salah satu favorit yang terdiri dari nasi timber, ayam kampung goreng, sayur asem, tahu-tempe, sambal, dan lalapan.

Sebagai pencuci mulut, restoran ini punya minuman segar favorit berupa es goyobod yang mirip dengan es teler dengan topping jelly berserat.

Tempat Berkumpul Komunitas dengan Paket Hemat

waroeng lengkong

Waroeng Lengkong tidak hanya sekadar tempat makan pilihan keluarga, tapi juga menjadi pilihan favorit bagi berbagai komunitas di Tangsel.

Komunitas senam ibu-ibu sering melakukan kegiatannya setiap minggu pagi, disambut dengan sarapan gratis berupa bubur kacang hijau dari Waroeng Lengkong.

Komunitas sepeda juga sering singgah untuk beristirahat dan mereka bisa menikmati paket hemat dengan harga Rp20.000, termasuk bubur ayam, lontong sayur, dan soto ayam beserta minuman.

Waroeng Lengkong menempati lahan seluas 3 hektar dari total lahan 10 hektar. Restoran ini menyediakan berbagai fasilitas lengkap untuk kenyamanan pengunjung.

Dengan area parkir yang mampu menampung sampai 100 mobil pribadi dan 45 bus, restoran ini juga bisa digunakan untuk acara besar, seperti lamaran, ulang tahun, hingga event kantor.

Restoran ini memiliki enam gazebo lesehan dengan kapasitas bervariasi untuk 3-6 orang, 6-8 orang, dan 8-12 orang.

Untuk kapasitas pengunjung yang lebih banyak, Waroeng Lengkong punya pendopo yang bisa menampung mulai dari 30, 50, dan 100 orang.

Pengunjung bisa menyantap berbagai hidangan lezat ditemani dengan hiburan live music menyenangkan yang hadir setiap harinya jam 12.00 WIB.

Tersedia juga ruang meeting dengan kapasitas 30-50 orang yang dilengkapi dengan AC, kamar mandi, hingga meja dan kursi.

Pengunjung bisa memanfaatkan perlengkapan lainnya secara gratis, seperti audio system beserta mic, proyektor, dan layout meja yang disesuaikan.

Menariknya, Waroeng Lengkong punya kolam pemancingan dan tanaman hidroponik.

Pengunjung bisa memancing ikan mas dan nila dengan biaya sewa pancingan dan umpan seharga Rp15.000 dan membeli hasil tangkapannya seharga Rp55.000 per kilogram.

Hasil tangkapan tersebut juga bisa langsung dimasak di dapur restoran secara gratis.

Tanaman hidroponik yang menghiasi area ini tak hanya sekadar pajangan biasa, melainkan sebuah budidaya.

Selain bisa mengolahnya secara langsung, pengunjung juga bisa membeli bibit dan memperoleh edukasi tentang cara perawatan tanaman tersebut.

Beberapa tanaman yang ada di restoran ini meliputi kangkung, bayam brazil, hingga anggur.

Hadirnya Gerai Lengkong sebagai Pusat Oleh-oleh dan Pemberdayaan UMKM

waroeng lengkong

Menyatu dengan area restoran terdapat Gerai Lengkong yang menyediakan berbagai produk UMKM lokal, mulai dari makanan ringan, makanan dan minuman instan, aksesori, dan berbagai batik dari pengrajin Tangsel.

Gerai ini hadir sebagai upaya membantu UMKM lokal yang sempat terdampak saat masa Pandemi Covid-19.

“Kita beli putus produk mereka untuk mendukung ekonomi lokal,” ujar Karel.

Hingga kini, ada lebih dari 180 pelaku UMKM yang sebagian besar perempuan telah bergabung dengan Gerai Lengkong menawarkan lebih dari 200 produk lokal.

Beberapa produk ini juga merupakan hasil dari pengrajin binaan lapas Tangerang, lho!

Pembayaran di Gerai Lengkong bisa dilakukan secara digital menggunakan QRIS dan produk-produk tersebut juga bisa dibeli secara online melalui platform Tokopedia.

Restoran Waroeng Lengkong bisa dikunjungi setiap harinya mulai pukul 09.00-20.00 WIB.

Waroeng Lengkong bukan hanya sekadar tempat makan, tapi juga pusat budaya dan pemberdayaan lokal di Tangerang Selatan.

Dengan konsep yang menggabungkan kuliner tradisional, sejarah lokal, dan dukungan untuk UMKM, restoran ini wajib dikunjungi oleh siapa pun yang ingin merasakan pengalaman bersantap otektik sambil mendukung ekonomi lokal.

Terlebih, adanya fasilitas yang lengkap dan suasana yang nyaman, Waroeng Lengkong menawarkan pengalaman yang menyenangkan bagi seluruh keluarga dan komunitas.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow
Dwi Oktaviani
Editor
Dwi Oktaviani
Reporter