TANGSELIFE.COM – Mantan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan STASA Gallery by Masdibyo di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Galeri seni lukis itu tepatnya berada di Kelurahan Ciater, Kecamatan Serpong. Peresmian dilakukan pada Minggu, 8 Juni 2025.
Dalam sambutannya, SBY mengaku bangga dengan hadirnya pameran karya lukis tersebut.
Terdapat 29 lukisan karya Masdibyo bertema ‘Bongkahan Emas di Stasa’ yang dipamerkan di STASA Gallery dengan penataan interior yang apik dan berkelas.
“Saya merasa bahagia dan ikut bersyukur bahwa apa yang diimpikan dan dicita-citakan oleh Masdibyo dan ibu Yanti menjadi kenyataan. Saya yakin hari yang ini akan terus membawa berkah untuk kemajuan. Bukan hanya para seniman Indonesia, tapi juga untuk masyarakat,” kata SBY.
SBY menyebut bahwa Masdibyo merupakan juniornya ketika menempuh pendidikan SMA di Kota Pacitan.
Tetapi kalau soal melukis, SBY tak menampik bahwa Masdibyo lebih senior ketimbang dirinya.
“Saya ini satu almamater SMA di Pacitan. Tetapi saya lebih dulu lulusnya. Jadi kalau sekolah saya lebih senior. Tapi di dunia lukis beliau senior saya,” tuturnya.
Usai memberikan sambutan, SBY lalu meresmikan STASA Gallery ditandai dengan pemukulan gong dan dilanjutkan dengan melihat lihat karya lukisan Masdibyo yang dipamerkan.
Sementara Masdibyo menuturkan, bahwa lukisan yang ia tampilkan bukan hanya sekedar karya seni. Melainkan perasaan yang ia rasakan dan dituangkan dalam sebuah karya seni.
Perasaan itu hadir, kata Masdibyo, karena dirinya sempat merasa ‘diasingkan’ oleh sesama seniman lukis se Jawa Timur.
“Apa yang saya tampilkan pada pameran kali ini adalah sesuatu yang saya rasakan. Merasa tertekan, merasa sakit dan ada rasa dendam di situ,” ungkap Masdibyo.
Acara peresmian itu turut dihadiri oleh beberapa pejabat diantaranya Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, Wakil Menteri ATR BPN Ossy Darmawan, wakil wali Kota Tangerang Pilar Saga Ikhsan dan pimpinan DPRD Tangsel Abdul Rasyid, serta jajaran elit partai demokrat.



