TANGSELIFE.COM– Tak sedikit orang menderita sakit saat sedang berpuasa. Hal ini selama menjalani ibadah puasa tidak dilakukan dengan benar.
Puasa jika dilakukan dengan cara yang benar dan sehat justru dapat memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh.
Namun, jika terjadi masalah kesehatan selama menjalankan ibadah puasa, hal itu bisa disebabkan oleh kebiasaan yang tidak sehat yang dilakukan tanpa disadari saat berpuasa.
Jika sakit saat menjalani ibadah puasa, itu berarti perlu dilihat ualng pola puasa dan kebiasaan sehari-hari.
Bisa jadi itu yang menyebabkan terkena bakteri sehingga menyebabkan sakit saat menjalani ibadah puasa.
Berikut Penyebab Sakit saat Sedang Berpuasa
1. Makan Sembarangan saat Buka Puasa
Makanan berminyak seperi gorengan, memang jadi menu favorit kebanyak orang untuk berbuka puasa.
Tetapi sebaiknya berhati-hati ketika sering mengonsumsi gorengan saat berbuka, karena hal tersebut bisa memicu masalah kesehatan seperti radang tenggorokan dan batuk.
Terlalu sering mengonsumsi gorengan akan merangsang pertumbuhan bakteri dan virus dalam diri sehingga menyebabakan radang tenggorokan.
2. Kurangnya Mengonsumsi Makanan Bergizi
Kebanyakan orang lebih memilih menu buka puasa asal enak dilidah, tetapi melupakan kandungan gizi dan nutrisi yang terkandung di dalamnya.
Padahal, yang tubuh butuhkan adalah makanan yang bergizi dan memiliki nutrisi yang tinggi untuk dikonsumsi saat menjalani ibadah puasa.
3. Kurang Tidur
Penyebab sakit saat menjalani puasa bisa saja terjadi karena kurang tidur sehingga menyebabkan tubuh menjadi tidak fit dan kerja metabolisme dalam tubuh jadi tidak maksimal.
Kurang tidur bisa menyebabkan keluhan kesehatan sakit kepala yang sering terjadi saat menjalani ibadah puasa.
4. Kurang Cairan dan Serat
Salah satu masalah kesehatan yang sering dikeluhkan saat menjalani ibadah puasa adalah sembelit. Salah satu penyebabnya adalah karena tubuh kurang mengonsumsi cairan dan serta.
Perubahan pola makan saat puasa juga menjadi penyebab sembelit karena metabolisme tubuh bekerja dengan lambar.
Jadi supata tidak mengalami sembelit saat puasa, maka perlu banyak minum air putih saat sahur dan berbuka. Selain itu, perbanyak konsumsi makanan yang berserat tinggi seperti sayur dan buah-buahan.
5. Kurang Terkena Sinar Matahari
Jarang terkena atau terpapar sinar matahari juga dapat menjadi masalah sehingga menyebabkan tubuh jadi mudah sakit.
Hal itu disebabkan karena tubuh tidak bisa mendapatkan vitamin D yang cukup untuk menjaga kekebalan tubuh.
Maka dari itu, usahakanlah menyempatkan diri untuk keluar berjalan-jalan supaya tubuh mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup.
Hukum Puasa saat sakit
Jika tubuh sudah merasa tidak fit dan akhirnya jatuh sakit, tentu menyebabkan ibadah puasa yang dijalani menjadi terhambat. Kondisi tubuh saat sakit pun rasanya tidak mampu untuk berpuasa satu hari penuh.
Dalam Islam orang yang tengah sakit diberi keringanan untuk membatalkan puasanya dan diperbolehkan untuk meninggalkan puasa tetapi tetap harus menggantinya di lain waktu.
Hal tersebut dijelaskan dalam Al Quran Surah AlBaqarah Ayat 185:
شَهۡرُ رَمَضَانَ الَّذِىۡٓ اُنۡزِلَ فِيۡهِ الۡقُرۡاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الۡهُدٰى وَالۡفُرۡقَانِۚ فَمَنۡ شَهِدَ مِنۡكُمُ الشَّهۡرَ فَلۡيَـصُمۡهُ ؕ وَمَنۡ کَانَ مَرِيۡضًا اَوۡ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنۡ اَيَّامٍ اُخَرَؕ يُرِيۡدُ اللّٰهُ بِکُمُ الۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيۡدُ بِکُمُ الۡعُسۡرَ وَلِتُکۡمِلُوا الۡعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمۡ وَلَعَلَّکُمۡ تَشۡكُرُوۡنَ
Shahru Ramadaanallaziii unzila fiihil Qur’aanu hudal linnaasi wa baiyinaatim minal hudaa wal furqoon; faman shahida minkumush shahra falyasumhu wa man kaana mariidan aw ‘alaa safarin fa’iddatum min ayyaamin ukhar; yuriidul laahu bikumul yusra wa laa yurii
Artinya:
“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah.
Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.
Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur” (Q.S Al Baqarah:185).