TANGSELIFE.COM – Vihara Boen Hay Bio atau Karunajala yang terletak di Pasar Lama Serpong, jalan M Arohim Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, merupakan Vihara tertua yang ada di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Vihara Boen Hay Bio dikabarkan sudah berdiri sejak tahun 1694 atau telah menginjak usia 331 tahun pada tahun 2025 ini.
Pantauan Tangselife.com, Vihara Boen Hay Bio tampak megah berdiri di tengah pemukiman etnis Tionghoa dengan bangunan yang di dominasi berwarna merah.
Dari sisi luar, tampak patung kepiting raksasa berwarna hijau tepat berada di atas pintu masuk Vihara.
Selain itu terdapat juga dua patung naga berwarna hijau dan emas saling berhadapan di atap bangunan utama.
Memasuki area Vihara, masyarakat yang hendak beribadah akan disambut dengan dua patung singa kilin. Di balik dua patung kilin terdapat bangunan tempat pembakaran lilin, dupa dan kertas Sui Kim.
Memasuki lebih dalam area Vihara, terdapat bangunan utama tempat altar tuan rumah. Di bangunan tersebut terdapat pula patung Kwan Sing Tee Koen atau Kwan Gong.
Di sisi kanan dan kiri bangunan utama terdapat dua pilar besar berwarna biru. Dua Pilar tersebut dililit oleh dua naga dengan kombinasi warna merah dan emas.
Relawan yang mengabdi di Vihara Boen Hay Bio, Alun (50) mengatakan, bahwa Kwan Sing Tee Koen merupakan seorang jenderal perang.
“Altar utama itu Kwang Sing Tee Koen, dia itu seorang jendera perang,” kata Alun ketika ditemui di Vihara Boen Hay Bio, Senin, 27 Januari 2025.
Alun mengungkapkan, di Vihara Boen Hay Bio terdapat 13 altar yang terdiri dari 1 altar utama dan 12 altar pendamping.
Ke-13 altar tersebut diantaranya Altar Kwan Sing Tee Koen, Thian Kong, Sam Kwan Tay Tee, Tho Tee Kong, Kwan Se Im Po Sat, Hok Tek Ceng Sin, Kwee Seng Ong, Thay Siang Lo Kun, Tay Sui, Ci Kung Hok Hud, Su Beng Ciao Kun, Dewa Dewi dan Buddha Gotama.
Vihara Boen Hay Bio merupakan salah satu dari tiga Vihara tertua yang berada di wilayah Tangerang Raya.
Kedua Vihara lainnya yaitu Boen Tek Bio dan Boen San Bio yang keduanya berada di wilayah Kota Tangerang.
Menurut cerita turun temurun dari para leluhur, ketiga Vihara tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Alun menyebut, terdapat istilah yang menggambarkan ketiga Vihara tersebut yaitu ‘Cendekiawan Bersandar di Pegunungan Menghadap Lautan’.
Cendekiawan berasal dari Vihara Boen Tek Bio, Pegunungan berasal dari Vihara Boen Sam Bio dan Lautannya yaitu Vihara Boen Hay Bio.
“Artinya cendekiawan bersandar ke gunung menghadap lautan. Jadi satu kesatuan tiga vihara yang ada di Tangerang,” pungkasnya.