TANGSELIFE.COM – Pesinetron Alice Norin baru saja membagikan kabar bahwa dirinya terkena kanker sarkoma di area rahim.

“Aku divonis kanker sarkoma yaitu kanker langka yang berkembang di otot rahim,” ucapnya lewat video TikTok pada Jumat, 16 Februari 2024.

Pada awalnya Alice merasakan sakit di area perut sejak Agustus 2023.

Setelah memeriksakannya ke dokter ternyata itu adalah miom. Kemudian pada 12 Desember 2023 rasa sakit di area tersebut terasa sangat menyakitkan.

“Sakitnya benar-benar nggak ketahan dan aku mutusin cek di hari itu juga,” lanjutnya.

Dalam unggahan Alice Norin di akun Instagram pribadinya, ia mengaku harus mengangkat rahim untuk menghilangkan penyakit tersebut.

Apa Itu Kanker Sarkoma?

Kanker Sarkoma merupakan salah satu jenis kanker langka yang terdeteksi di otot rahim.

Kanker ini akan berkembang di tulang dan jaringan lunak, termasuk lemak, otot, pembuluh darah, saraf, jaringan kulit dalam, atau bahkan jaringan fibrosa.

Mengutip dari John Hopkins Medicine, kanker sarkoma akan muncul dengan rasa sakit yang cukup hebat di lokasi tempat kanker berkembang.

Tapi beberapa jenis sarkoma juga tak akan menunjukkan gejala hingga kanker semakin parah dan menekan saraf organ atau otot sekitarnya.

Gejala Kanker Sarkoma

Pada awal kemunculannya, kanker sarkoma tidak akan memicu gejala yang signifikan. Namun seiring dengan perkembangannya, gejala lain juga akan terus bermunculan.

Beberapa gejalanya antara lain:

  • Muncul benjolan yang terasa sakit ketika diraba
  • Rasa nyeri mulai muncul
  • Apabila kanker terjadi di tulang, bisa menyebabkan patah tulang yang terjadi secara tiba-tiba
  • Sakit pada bagian perut
  • Berat badan yang menurun drastis

Penyebab Kanker Sarkoma

Kanker ini muncul karena terjadi perubahan atau mutasi pada DNA di dalam sel.

Munculnya mutasi ini bisa membuat sel tumbuh dan membelah secara tak terkendali dan terus hidup ketika sel normal mati.

Apabila hal ini terjadi, sel-sel abnormal yang terakumulasi bisa membentuk tumor. Sel bisa pecah dan menyebar (bermetastasis) ke bagian tubuh lainnya.

Selain itu, ada sejumlah faktor risiko yang bisa meningkatkan risiko kanker sarkoma, antara lain:

1. Sindrom yang diwariskan dari orang tua ke anak. Misalnya sindrom yang meningkatkan risiko sarkoma termasuk retinoblastoma familial dan neurofibromatosis type 1.

2. Terapi radiasi untuk kanker yang bisa meningkatkan risiko berkembangnya sarkoma di kemudian hari

3. Pembengkakan kronis (limfedema), pembengkakan yang disebabkan oleh cadangan cairan getah bening yang terjadi saat sistem limfatik tersumbat atau rusak. Hal ini meningkatkan risiko munculnya sarkoma yang disebut angiosarcoma

4. Paparan bahan kimia tertentu seperti kimia industri yang bisa meningkatkan risiko sarkoma yang memengaruhi hati

5. Paparan virus yang disebut human herpesvirus 8 bisa meningkatkan risiko sejenis sarkoma, yang disebut sarkoma Kaposi pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Jenis-jenis Kanker Sarkoma

Kanker sarkoma tak hanya bisa tumbuh di rahim saja, melainkan tumbuh di bagian-bagian lunak yang ada di tubuh manusia.

Mengutip dari Mayo Clinic, ada lebih dari 70 jenis sarkoma. Pengobatannya pun bermacam-macam tergantung jenis, lokasi, sampai faktor yang membersamainya.

Karena jenisnya cukup banyak, sarkoma biasanya dibagi dalam dua jenis utama yakni:

  • Sarkoma jaringan lunak yang berasal dari jaringan lunak tubuh dan paling sering ditemukan di lengan, kaki, dada, atau perut. Tumor jaringan lunak ini bisa terjadi pada anak-anak hingga orang dewasa
  • Sarkoma tulang merupakan tumor tulang primer yang artinya banyak berkembang di tulang. Kanker ini paling banyak ditemui pada anak-anak.
Dwi Oktaviani
Editor