TANGSELIFE.COM – Upaya menekan angka stunting di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus digenjot oleh pemerintah.
Upaya menekan angka stunting ini dilakukan tidak hanya mengobati atau kuratif, tetapi juga dilakukan dengan pencegahan atau preventif.
Untuk menekan angka stunting, Dinas Kesehatan Kota Tangsel kemudian membentuk gerakan dari pelajar yang bertugas melakukan sosialisasi pencegahan stunting.
Gerakan pelajar untuk mencegah stunting itu dinamai Duta Remaja Anti Anemia, Fahami Sobat Langkah Awal Sehat dari Diri Sendiri (Doremifasolasido). Akronim ini sama dengan tangga nada diatonis mayor yang sudah familiar kita dengar.
Para pelajar yang tergabung dalam gerakan menekan angka stunting itu diambil dari berbagai Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Tangsel.
Lalu bagaimana tugas pelajar yang tergabung dalam Doremifasolasido untuk menekan angka stunting di kota yang dijuluki kota anggrek ini?
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel dr. Allin Hendallin Mahdaniar mengatakan, para pelajar ini dilibatkan sebagai garda terdepan melakukan pencegahan stunting.
“Selain menurunkan, ini juga sebagai upaya untuk mencegah kasus baru stunting di Kota Tangsel,” kata Allin dalam keterangan resmi Pemkot Tangsel.
Gerakan Doremifasolasido itu dikukuhkan oleh Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie saat peringatan Hari Gizi Nasional pada 25 Januari 2024 di Aula Blandongan Puspemkot Tangsel.
Nantinya, para pelajar yang tergabung dalam program Doremifasolasido itu berperan untuk menyosialisasikan stunting, mengajak pelajar lain untuk meminum pil penambah darah, olahraga, makan seimbang bagi teman sebayanya untuk mencegah anemia.
Allin menuturkan, pekan lalu pihaknya melaksanakan kegiatan menekan angka stunting di 140 sekolah dan 140 Posyandu. Di sekolah, pihaknya mengajak pelajar rutin meminum pil tambah darah.
Sementara di Posyandu, pihaknya melakukan peningkatan kapasitas kader agar bisa memasak pendamoung ASI yang bergizi, kaya protein dan murah.
Diharapkan Bantu Menekan Angka Stunting
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie berharap, adanya program Doremifasolasido sebagai ujung tombak mencegah angka stunting pada remaja itu diharapkan dapat membantu menurukan angka stunting di Tangsel.
“Di Tangsel saat ini angka stunting terdapat 9 persen dan ditargetkan turun menjadi 7 persen. Meski hanya 2 persen, tetapi tidak mudah dan perlu keterlibatan masyarakat,” ungkap Benyamin.