TANGSELIFE.COM – Bagi masyarakat yang ingin beli rumah baru, kini ada kabar baik, karena Pemerintah Pusat telah menghapus pajak bagi pemberlian rumah di bawah harga Rp2 miliar.

Kebijakan itu, dikatakan langsung oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Istana Negara, Jakarta.

Airlangga mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah sepakat untuk memberikan insetif pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk pembelian rumah di bawah Rp 2 miliar.

Dimana nantinya, PPN rumah tersebut 100% akan dibayarkan pemerintah.

“Tadi pak Presiden meminta agar dilakukan program PPN ditanggung pemerintah untuk pembelian rumah atau properti di bawah Rp 2 miliar,” ujar Airlangga.

Airlangga menjelaskan PPN rumah baru di bawah Rp 2 miliar ditanggung pemerintah 100% hingga Juni tahun depan. Setelahnya, pemerintah hanya menanggung PPN sebesar 50% saja.

“Ini akan berlaku PPN 100% ditanggung pemerintah sampai dengan bulan Juni tahun depan. Sesudah bulan Juni 50% ditanggung pemerintah,” paparnya.

Beli Rumah Baru Dapat Subsidi Biaya Aministrasi

beli rumah
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menyebutkan pemerintah memberikan bantuan kepada masyarakat yang hendak membeli rumah baru.

Tidak hanya bebas pajak saja, tetapi pemerintah juga membantu masyarakat berpenghasilan rendah yang ingin memberli rumah baru,

Bantuan yang diberikan seperti memberikan isentif administrasi rumah baru, mulai dari BPHTB dan lain-lainnya dengan bantuan Rp4 juta, dan bantuan ini berlaku hingga 2024.

“Untuk masyarakat berpenghasilan rendah diberi bantuan administratif, kira-kira cost administrasi termasuk BPHTB dan lain-lain itu kan Rp 13,3 juta, pemerintah akan kontribusi Rp 4 juta,” ujarnya.

Dia mengatakan dari perhitungan terkini pemerintah, sektor perumahan dan sektor konstruksi kontribusi PDB-nya turun. Totalnya, kontribusi konstruksi ke PDB diperkirakan hanya mencapai 14-16%.

“Tadi dalam rapat lanjutan terkait PPN untuk perumahan, utamanya untuk dorong sektor perumahan yang PDB-nya rendah turun 0,67% dan konstruksi 2,7%. Di mana kontribusinya ke PDB 14-16%,” pungkasnya.

Sopiyan
Editor