TANGSELIFE.COM – Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, beri respon terkait badai PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) di Tangsel.

Per September 2023, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangsel mencatat sedikitnya terdapat 4.500 pekerja terkena PHK.

Jumlah pekerja yang berpotensi di-PHK diprediksi akan terus bertambah hingga akhir tahun 2023 mendatang.

Respon Benyamin Davnie Soal Badai PHK di Tangsel

Benyamin Davnie menyebut bahwa tingginya PHK dikarenakan tidak ada titik temu dalam menyepakati upah minimum antara pekerja dengan pihak perusahaan.

Hal itu, lanjut Benyamin, mengakibatkan beberapa perusahaan mengambil langkah untuk memindahkan tempat produksi ke wilayah lain.

“Ini diawali dari ketidaksepakatan soal upah minimum dengan para karyawan.”

“Akhirnya mungkin mereka merelokasi industrinya,” kata Benyamin saat ditemui usai Rapat Paripurna di Gedung DPRD, Kamis 12 Oktober 2023.

Dikatakan Benyamin, Pemkot Tangsel melalui Disnaker telah menjembatani pertemuan antara pekerja dan pihak perusahaan agar dapat menghasilkan keputusan terbaik bagi kedua belah pihak.

“Dari awal kita sudah melakukan pertemuan untuk mediasi agar tidak melakukan relokasi produksi atau melakukan PHK karyawannya, tapi ya mungkin bagi beberapa perusahaan tetap dilakukan,” tuturnya.

Benyamin juga mengklaim telah menyediakan langkah antisipasi untuk menghadapi adanya kemungkinan badai PHK di Kota Tangsel.

Salah satu langkah yang akan disiapkan yaitu menyiapkan program untuk menyalurkan para pekerja ke dalam dunia kreatif.

“Solusinya bagi kita adalah nanti mereka akan kita alih fungsikan menjadi tenaga kreatif, mungkin berwirausaha atau seperti apa yang lainnya.”

“Nanti mungkin akan ada tambahan permodalan,” tandas Benyamin.

Reporter: Andre Pradana

Dien
Editor