TANGSELIFE.COMSaaih Halilintar, seorang YouTuber ternama tanah air gagal mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024 mewakili Provinsi Banten dalam cabang olahraga golf.

Hal itu dikonfirmasi oleh Manajer Tim PON Golf Banten yakni Paulus Rudy.

“Pihak Saaih sampai tanggal 30 Juli WhatsApp saya, masih menanyakan ‘Om apakah bisa NPWP-nya pakai orang tuanya?’ Pertanyaan saya berarti, satu belum diurus, kedua saat itu juga saya menjawab. ‘Maaf, Saaih belum bisa ikut PON karena tidak lolos sebagai administrasi,” tutur Manajer Tim PON Cabor Golf dari Provinsi Banten.

Berkaitan dengan kepemilikan NPWP, hal itu sebenarnya telah diatur dalam Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-04/PJ/2020 mengenai Petunjuk Teknis Pelaksanaan Administrasi Nomor Pokok Wajib Pajak, Sertifikat Elektronik, dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

Dalam aturan tersebut menjelaskan bahwa setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan wajib mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya diberikan NPWP.

Ada sejumlah dampak terkait perpajakan apabila seseorang yang berpenghasilan tak memiliki NPWP.

Sebagaimana diatir dalam Pasal 21 Ayat 5a Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, wajib pajak yang tak punya NPWP akan dikenakan tarif pajak sebesar 20 persen lebih tinggi dari tarif yang seharusnya berlaku.

Tak hanya itu, hal serupa juga berlaku pada perhitungan Pasal PPh 23, PPh final 4 ayat 2, dan PPh 22.

Ketiadaan NPWP juga berpotensi menyulitkan seseorang yang ingin mengajukan kredit ke bank.

Besar kemungkinan, tak punya NPWP yang menjadi syarat pengajuan kredit akan membuat bank menolak pengajuan kredit yang diajukan oleh nasabah.

Saaih Halilintar Gagal Wakili Banten di PON 2024 Karena Tak Punya NPWP dan BPJS Kesehatan

Melalui Instagram pribadinya, Paulus Rudy mengungkapan kegagalam Saaih Halilintar dalam mengikuti PON 2024 disebabkan karena administrasi yang belum lengkap.

Khususnya terkait Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan BPJS Kesehatan.

Sejak 5 Januari 2024, Rudy telah meminta para atlet untuk melengkapi persyaratan administrasi berupa KTP atau KIA untuk yang belum cukup umur, KK (Kartu Keluarga), BPJS, dan NPWP.

Dokumen tersebut wajib berdomisili Banten.

Rudy menyebut, saat awal pengisian data, Saaih Halilintar masih menggunakan KTP DKI Jakarta. Saaih diketahui langsung mengganti domisili KTP dan KK yang ia punya.

Rudy mengaku telah mengingatkan Saaih Halilintar dan timnya untuk segera melengkapi berkas lain berupa NPWP dan BPJS.

“Dari pihak Saaih sampai 30 Juli ada WhatsApp saya, masih menanyakan ‘Om apakah bisa NPWP-nya pakai orang tuanya?’ Pertanyaan saya berarti, satu belum diurus, kedua saat itu juga saya menjawab, ‘Maaf Saaih belum bisa ikut PON karena tidak lolos sebagai administrasi,” tutur Rudy.

Lebih lanjut Rudy menjelaskan bahwa 1 Agustus 2024, daftar final atlet golf yang akan mewakili Banten di PON sudah disahkan dan tak bisa diubah lagi.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Dwi Oktaviani
Editor
Dwi Oktaviani
Reporter