TANGSELIFE.COM – Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu destinasi wisata alam di Jawa Barat yang secara administratif berada di Lembang, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang.

Nama Tangkuban Perahu berasal dari bentuk gunung yang terlihat seperti perahu raksasa telungkup.

Seperti dikutip dari situs Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu, bentuk perahu terbalik itu disebabkan oleh keberadaan dua kawah berdampingan di barat dan timur.

Sejarah Gunung Tangkuban Perahu tak lepas dari legenda Sangkuriang yang mengisahkan terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu yang populer di Bandung.

Legenda Sangkuriang sebenarnya sebuah tradisi lisan, adapun rujukan kisah ini ada di dalam naskah Perjalanan Bujangga Manik yang ditulis di daun lontar pada akhir abad ke-15.

Lantas, bagaimana sejarah Gunung Tangkuban Perahu menurut geologi?

Sejarah Gunung Tangkuban Perahu

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam buku berjudul Sejarah Daerah Jawa Barat menjelaskan bahwa berpuluh-puluh ribu tahun yang lalu di sebelah utara kota Bandung, tepatnya di kawasan yang sekarang berdiri Gunung Tangkuban Perahu, terdapat gunung api raksasa bernama Gunung Sunda.

Kemudian Gunung Sunda meletus dengan kekuatan yang maha dahsyat hingga ledakannya membuat sebagian besar badan gunung dan puncaknya runtuh.

Dari sisa reruntuhan itu muncul sebuah kaldera yang cukup lebar dan menganga, sementara di tengah kawah menganga itulah muncul gunung berapi sebagai anaknya.

Kemudian gunung tersebut meletus dan sekarang menjadi gunung yang terkenal sebagai Gunung Tangkuban Perahu dan mempunyai ketinggian kurang lebih 2.076 meter.

Sepanjang sejarahnya, aktivitas yang terjadi di Gunung Tangkuban Perahu telah membentuk 13 kawah.

Tiga kawah diantaranya populer dan dijadikan destinasi wisata, yakni Kawah Ratu, Kawah Upas, dan Kawah Domas.

13 Kawah Gunung Tangkuban Perahu

  1. Kawah Upas (termuda)
  2. Kawah Upas (muda)
  3. Kawah Upas (tua)
  4. Kawah Ratu (1920)
  5. Kawah Ratu (muda)
  6. Kawah Ratu (tua)
  7. Kawah Baru
  8. Kawah Pangguyanganbadak
  9. Kawah Badak
  10. Kawah Ecoma
  11. Kawah Jurig
  12. Kawah Siluman
  13. Kawah Domas

Letusan dan Erupsi Gunung Tangkuban Perahu

Gunung Tangkuban Perahu

Gunung Tangkuban Perahu sempat meletus beberapa kali.

Orang yang sempat mencatat letusan pertamanya adalah botanis sekaligus geologis bernama Franz Wilhelm Junghuhn.

Berdasarkan catatan yang dibuatnya tahun 1853, catatan pertama tentang letusan Gunung Tangkuban Perahu adalah tahun 1829.

Sementara itu, gunung ini terakhir kali erupsi pada tahun 2019 dengan tinggi kolom abu sekitar 200 meter di atas puncak.

Erupsi ini kembali jadi sorotan di akhir tahun 2023 ini usai beredar sebuah video berdurasi 6.30 menit yang menayangkan embusan abu vulkanis menjulang tinggi.

Dalam video tersebut terlihat warna hitam pekat, disertai dengan teriakan pedagang sekitar dan pengunjung yang panik.

Terkait dengan video tersebut, Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Perahu, Adzan Anugrah Indiarsyah menegaskan bahwa video tersebut tayangan lama yang terjadi pada 2019.

Gunung Tangkuban Perahu jadi Destinasi Wisata Favorit di Jawa Barat

Dalam catatan sejarah, Gunung Tangkuban Perahu ternyata sudah menjadi salah satu wisata favorit di Jawa Barat.

Saking populernya, seorang penyair Belanda membuat syair yang menggambarkan kunjungannya pada 1921 silam.

Tidak hanya orang-orang Eropa yang hobi berwisata ke tempat ini, banyak kaum priyayi juga menjadikannya sebagai salah satu wisata favorit ketika berkunjung ke Bandung.

Keindahan alam di gunung inilah yang membuat banyak orang terpikat dan ingin berkunjung ke destinasi wisata Gunung Tangkuban Perahu.

Kini Gunung Tangkuban Perahu telah dilengkapi dengan fasilitas outbond, taman edukasi, masjid, menara pandang, panggung budaya, area parkir, pos kesehatan, tempat oleh-oleh dan aula serbaguna.

Harga tiket Gunung Tangkuban Perahu

  • Harga tiket masuk wisatawan nusantara pada hari kerja (weekday) adalah Rp20.000 per orang dan Rp30.000 per orang pada dan Rp30.000 per orang pada akhir pekan (weekend) dan libur nasional.
  • Sementara itu, harga tiket masuk wisatawan mancanegara pada hari biasa adalah Rp200.000 per orang dan Rp300.000 per orang pada weekend dan libur nasional.
  • Sementara itu untuk harga tiket rombongan pelajar nusantara adalah Rp18.000 pada weekday dan Rp20.000 pada weekend.

Harga parkir kendaraan Gunung Tangkuban Perahu

Selain tiket masuk pengunjung, mereka yang membawa kendaraan akan dikenakan tiket masuk sebagai berikut:

  • Kendaraan roda dua (motor), harga tiket Rp12.000 pada weekday dan Rp14.500 pada weekend
  • Kendaraan roda empat (mobil), harga tiket Rp25.000 pada weekday dan Rp30.000 pada weekend
  • Kendaraan roda enam (bus), harga tiket Rp110.000 pada weekday dan Rp125.000 pada weekend
  • Sepeda, harga tiket Rp7.000 pada weekday dan Rp9.000 pada weekend.

Selain tiket masuk kendaraan, pengunjung yang membawa kendaraan juga diwajibkan membayar tarif parkir, sebagai berikut:

  • Kendaraan motor, tarif parkir Rp3.000 pada weekday dan Rp3.500 pada weekend
  • Kendaraan mobil, tarif parkir Rp5.000 berlaku pada weekend dan weekeday
  • Kendaraan bus, tarif parkir Rp10.000 berlaku pada weekday dan weekend

Pengunjung juga bisa menggunakan jasa angkutan wisata Ontang Anting alias shuttle bus dengan tarif Rp7.000 per orang.

Rute angkutan wisata tersebut dari Terminal Bus Jayagiri-Kawah Ratu (pp).

Anak usia lima tahun ke atas, dikenakan tiket masuk.

Jam operasional Gunung Tangkuban Perahu

Obyek wisata ini buka setiap hari mulai pukul 08.00-17.00 WIB.

Rute Perjalanan ke Gunung Tangkuban Perahu

Gunung Tangkuban Perahu

Rute menuju Gunung Tangkuban Perahu dari Bandung membutuhkan waktu kurang lebih sekitar satu setengah jam jika menggunakan kendaraan pribadi.

Selain itu, pengunjung juga bisa menggunakan kendaraan umum, seperti angkutan kota dan bus.

Naik kendaraan pribadi:

Pengunjung bisa memulai dari Jalan Bangka – Jalan Banda- Jalan Diponegoro – Jalan Ir. H. Juanda – Jalan Dago Giri – Jalan Buniwangi – Jalan Nyampay – Jalan Raya Tangkuban Perahu – Jalan Gunung Tangkuban Perahu – Wisata Tangkuban Perahu.

Naik angkutan kota:

Jika ingin menggunakan kendaraan umum bisa menggunakan angkutan umum dari area Stasiun Bandung – naik angkot L300 jurusan Stasiun;Lembang – naik angkot jurusan Lembang;Cikole – turun di pintu masuk Tangkuban Perahu.

Naik bus:

Jika ingin menggunakan bus umum, kalian bisa memulainya dari Terminal Leuwi Panjang Bandung – naik bus Damri jurusan Leuwi Panjang;terminal Ledeng – naik ELF jurusan Ledeng Bandung;Subang – turun di pertigaan gerbang Tangkuban Perahu atas.