TANGSELIFE.COM Kualitas udara Jakarta menduduki urutan sepuluh besar terburuk di dunia pada Minggu 10 Maret 2024.

Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pukul 06.30 WIB, kualitas udara Jakarta berada di urutan ke-10 dengan angka 155.

Indeks kualitas udara (AQI) dengan polusi udara PM2.5 dan nilai konsentrasi 62,8 mikrogram per meter kubik ini tidak sehat bagi kelompok sensitif.

Dengan demikian, tingkat kualitas udara Jakarta berpotensi merugikan manusia, kelompok hewan yang sensitif, dapat menimbulkan kerusakan pada tumbuhan atau nilai estetika.

Uurtan Kualitas Udara Jakarta 10 Besar Terburuk Dunia

Berikut urutan kualitas udara 10 besar terburuk dunia pada Minggu 10 Maret 2024:

– Kolkata (India) di angka 196;

– Dhaka (Bangladesh) di angka 194;

– Delhi (India) di angka 180;

– Lahore (Pakistan) di angka 179;

– Karachi (Pakistan) di angka 177;

– Hangzhou (China) di angka 160;

– Chengdu (China) di angka 158;

– Wuhan (China) di angka 158;

– Beijing (China) di angka 157.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebutkan, pihaknya tetap menggencarkan penyemprotan butiran air (water mist generator) ke udara untuk mengatasi polusi udara.

“Ya, tetap saja (pasang water mist), tidak ada perubahan penanganan polusi, tahun depan kan masih ada berulang musim panas,” kata Heru di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis 23 November 2024 lalu.

Bahkan menurut Heru, seharusnya pemasangan water mist generator ditambah sebagai persiapan saat musim kemarau di masa mendatang.

“Kan tetap saja tahun depan masih ada berulang musim panas. Justru saya meminta pada kesempatan ini ‘water mist’ ditambah sehingga nanti saat musim kemarau (tiba) musim depan itu sudah (banyak),” katanya.

Di samping itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menerapkan wajib uji emisi kendaraan bermotor, melakukan peremajaan angkutan umum, dan pengembangan transportasi ramah lingkungan untuk transportasi umum dan pemerintah.

Kemudian, melaksanakan pencegahan sumber pencemar, baik dari sumber bergerak maupun sumber tidak bergerak, termasuk sumber gangguan serta penanggulangan keadaan darurat.

Selanjutnya, meningkatkan ruang terbuka, bangunan hijau, menggiatkan gerakan penanaman pohon, serta meningkatkan peran masyarakat dalam perbaikan kualitas udara.

Terakhir, melaksanakan pengawasan ketaatan perizinan yang berdampak terhadap pencemaran udara dan penindakan terhadap pelanggaran pencemaran udara.

Kategori Kualitas Udara

Berikut kategori kualitas udara menurut laman IQAir:

– Kategori baik: tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.

– Kategori sedang: kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan, tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.

– Kategori sangat tidak sehat: memiliki rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.

– Berbahaya: memiliki rentang PM2,5 sebesar 300-500, secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.