Tangselife.com – Belakangan, Kota Tangerang Selatan sering banjir. Ketika hujan deras turun, pasti ada sejumlah titik yang terendam banjir.
Pada bulan ini, September 2022 saja terhitung banjir sudah tiga kali terjadi pada tanggal 10, 19 dan terakhir kemarin Jumat 23 September kemarin. Titik banjirnya pun sebagian masih sama.
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyebut, biang kerok penyebab banjir yang terjadi karena saluran drainase yang bermasalah.
Dia mengeklaim, pihaknya sedang menangani drainase bermasalah yang sebabkan banjir itu.
“Hanya memang pada saat perbaikan drainase pada beberapa titik banjir kemarin hujan besar, ya akhirnya menyebabkan banjir karena ada drainase yang mampet karena sedimentasi, kemudian beberapa ada yang tersumbat,” kata Benyamin saat dikonfirmasi, Minggu (25/9/2022).
Benyamin mengakui, terdapat sejumlah titik langganan banjir jika hujan deras turun. Seperti Pondok Maharta, Kampung Bulak dan kini bertambah titik baru yakni masjid dan Puskesmas Rawa Buntu yang sudah tiga kali kebanjiran.
Untuk di Pondok Maharta, Benyamin menyebut, penyebab banjir karena adanya penyempitan aliran drainase di wilayah Kota Tangerang.
Akibatnya, menghambat aliran air sehingga berbalik dan meluap hingga merendam rumah warga.
“Pondok Maharta itu ada penyempitan di daerah Kota Tangerang drainasenya mengecil. Terlalu nyiku lekukannya sampai 90 derajat, jadi air berbalik ke kita itu salah satu penyebabnya. Tapi udah kita koordinasikan dengan Pemkot Tangerang,” ungkap Benyamin.
Menangani banjir Pondok Maharta, Benyamin meminta kerjasama dari pengembang sekitar untuk membuat penampungan air sementara.
Wacana itu, sebetulnya sudah sering diungkapkan Benyamin tetapi hingga saat ini belum terealisasi.
Kita minta untuk dibangun bekerjasama dengan pengembang setempat dibuat tandon kecil untuk menampung 1.000-2.000 liter air supaya tidak meluap,” jelasnya.
Sedangkan soal banjir di masjid dan Puskesmas Rawa Buntu, saat ini pihaknya masih menelusuri biang keroknya.
“Di depan Delatinos Rawa Buntu itu kita duga dari pembuangan yang tidak lancar ke kali, kita lagi telusuri,” ungkapnya. (vyh/asn)