TANGSELIFE.COM-Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) mengusulkan kepada PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menaikkan tarif layanannya di jam sibuk, yaitu pada pukul 07.00-10.00 dan 16.00-21.00.
Itu seperti terlihat dalam cuitan Transjakarta dalam akun Twitternya @PT_Transjakarta pada Selasa 11 April 2023.
”Adanya usulan penyesuaian tarif Transjakarta dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menjadi Rp4.000 dan Rp5.000 pada waktu sibuk (07:01-10:00 dan 16:01-21:00),” tulis Transjakarta.
Untuk diketahui, tarif Transjakarta saat ini dipatok Rp3.500, baik di jam sibuk maupun jam normal. Meski demikian, Transjakarta meminta saran dan kritik masyarakat terhadap usulan tersebut.
“Sampaikan pendapat Sahabat TiJe atas gagasan kalian dengan cara scan QR code yang tertera atau melalui link bit.ly/TarifTJ,” cuit lagi akun @PT_Transjakarta.
Survei untuk masyarakat pengguna Transjakarta tersebut, akan ditutup 13 April mendatang. Nantinya, masukan dari pengguna akan jadi pertimbangan kenaikan tarif transportasi publik di Ibu Kota tersebut.
Menanggapi itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan tarif angkutan umum Transjakarta belum naik dalam waktu dekat.
Meski demikian, dia juga mengatakan wacana kenaikan tarif tersebut masih dibahas Dinas Perhubungan dan PT Transjakarta.
Rencana kenaikan tarif Transjakarta kontan membuat sejumlah anggota DPRD DKI bersuara. Sepaduan dan seirama, para anggota dewan yang terhormat itu menolak kenaikan tarif tersebut.
Anggota DPRD DKI Fraksi PKS Muhammad Taufik Zoelkifli mengkritik rencana kenaikan tarif bus Transjakarta menjadi Rp 5.000 pada jam-jam sibuk.
Dia juga mengatakan kualitas pelayanan TransJakarta masih kurang. Taufik awalnya mengapresiasi kenaikan jumlah penumpang bus TransJakarta pada 2022 menjadi 3 juta penumpang.
Kenaikan angka ini, menurut dia, didapat berdasarkan laporan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI dan PT Transjakarta saat rapat bersama DPRD DKI.
“Laporan Dishub dan PT Trans Jakarta di rapat tentang pencapaian 2022 terjadi kenaikan penumpang dari 1 juta sekian menjadi 3 juta sekian. Berarti pendapatan naik,” cuitannya di media sosial.
Senada, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Manuara Siahaan juga tak setuju dengan rencana kenaikan tarif TransJakarta tersebut.
Dia menegaskan kenaikan tarif Transjakarta harus disertai argumentasi dan pertimbangan yang kuat.
“Kalau ini mau naik, faktornya dan variabel apa?,” terang Manuara, Senin 10 April 2023.
Manuara juga mengatakan saat ini kondisi ekonomi masyarakat masih sulit. Ia khawatir jika tarif Transjakarta naik, minat masyarakat naik transportasi umum bisa menurun.
Padahal, kata dia, pemerintah mendorong agar masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke ke transportasi umum.
“Standar pelayanan minimal (TransJakarta) juga belum baik. Enggak setuju kita. Saya akan tolak. Enggak benar itu,” tandasnya.