TANGSELIFE.COMKasus pelecehan seksual kini sedang marak terjadi di Tangerang Selatan (Tangsel).

Adapun para korbannya sangat beragam mulai dari anak-anak hingga remaja, tak hanya perempuan tapi ada juga yang laki-laki.

Pelaku pelecehan tersebut melancarkan aksi bejatnya dengan berbagai modus yang dilakukan di berbagai tempat, mulai dari lingkungan rumah hingga lingkungan pendidikan.

Adapun pelecehan seksual ini memberikan dampak negatif untuk para korbannya, baik secara mental maupun fisik.

Bahkan akibat dari pelecehan ini juga bisa meningkatkan risiko traumatis yang berkepanjangan untuk para korbannya,

Lantas, Apa itu Pelecehan Seksual?

Melansir dari laman klikdokter.com, pelecehan seksual adalah segala bentuk perlakuan tidak menyenangkan yang mengarah pada hal-hal yang berbau seksual.

Aksi pelecehan ini sering kali membuat korbannya tidak menyadari akan perilaku tersebut sedang mengintai dirinya.

Pasalnya, banyak korban pelecehan yang justru disalahkan dan dianggap harus bertanggung jawab atas pelecehan tersebut.

Para pelaku pelecehan sering kali berlindung di balik kata “Hanya bercanda, tak perlu marah, dong,” atau “Kalau tak ingin digoda, jangan kenakan baju yang terbuka!”.

Kasus pelecehan seksual ini bisa terjadi oleh siapa saja, baik wanita maupun pria.

Umumnya para korban pelecehan akan merasakan tidak nyaman, tersinggung, dan perasaan rendah diri hingga mengakibatkan gangguan kesehatan dan keselamatannya.

Berikut Contoh Pelecehan Seksual yang Harus Diwaspadai

korban pelecehan seksual sesama jenis

Sebagai informasi, pelecehan seksual ini ada berbagai macam jenisnya, mulai dari perilaku menggoda, penyerangan, sampai pemaksaan secara seksual.

Mulai dari tindakan fisik hingga non-verbal yang berbau seksual bisa termasuk dalam jenis-jenis pelecehan.

Masih ada banyak orang yang belum benar-benar mengetahui jenis pelecehan seksual, sehingga kadang orang tersebut tidak menyadari bahwa ia menjadi korbannya.

Maka berikut jenis pelecehan seksual:

1. Pemaksaan Seksual

Jenis pelecehan yang satu ini bisa mengintai siapa saja, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.

Para pelaku biasanya memberikan hukuman atau ancaman kepada korban agar mau menuruti permintaannya.

Contohnya: ajakan berhubungan intim, mencium, hingga menyentuh area sensitif korban tanpa izin.

2. Penyuapan Seksual

Jenis pelecehan seksual yang satu ini umumnya terjadi di perusahaan atau lingkungan kerja.

Sebab, biasanya pelaku akan memberikan janji, imbalan, atau hadiah kepada korbannya apabila mau menuruti kemauannya.

Biasanya korban akan diimingi-imingi kenaikan jabatan, promosi kerja, atau uang.

Contohnya: pria atau wanita yang mengajak seseorang untuk berhubungan intim dengan janji akan memberikan uang dan lain-lainnya.

3. Pelecehan jenis kelamin

Bentuk pelecehan yang satu ini bisa dialami oleh pria atau wanita, tapi lebih dominan menyerang wanita.

Pelecehan jenis kelamin ini adalah tindakan menghina, merendahkan, hingga bercanda hal-hal yang bebaru seksual kepada korban.

Contohnya: ada seorang pria yang mengomentari ukuran payudara seseorang yang kemudian dijadikan bahan bercandaan.

4. Perilaku Menggoda

Perilaku menggoda ini adalah bentuk dari pelecehan seksual verbal, biasanya pelaku akan memberikan kata-kata yang tidak senonoh kepada korbannya atau dikenal dengan catcalling.

Contohnya: tatapan penuh nafsu, mengucapkan kata-kata yang merujuk pada seksualitas, menguntit, dan memberikan komentar tidak senonoh di media sosial.

Pelecehan verbal ini juga bisa terjadi secara tidak langsung atau online, yakni dengan mengirim video atau gambar seksual tanpa permintaan hingga stalking.

5. Penyerangan Seksual

Penyerangan seksual ini bisa terjadi di lingkungan sepi hingga di ruang publik terbuka yang ramai.

Bentuk pelecehan seksual ini merupakan tindak penyerangan seksual dengan beragam cara yang tidak diinginkan korban.

Contohnya: meraba, menyentuh, meraih secara paksa korban meski sudah ditolak.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow
Jihan Hoirunisa
Editor
Jihan Hoirunisa
Reporter