TANGSELIFE.COM– Ditemukan 150 orang kecanduan tramadol dan hexymer di Desa Mulyajaya, Karawang.
Warga Desa Mulyajaya, Karawang itu dikabarkan telah mengonsumi obat terlarang ini sejak bulan Ramadhan.
Atas perbuatan tersebut kini ratusan warga tersebut mengaku telah kecanduan tramadol dan hexymer.
Sebagai informasi, ketika seseorang kecanduan tramadol maka dirinya akan merasakan sensasi seperti mabuk alkohol yakni merasa teler dan enteng.
Tramadol masuk golongan obat keras yang penggunaanya harus berdasarkan resep dokter dan tidak bisa diminum oleh sembarangan orang.
Apabila terjadi penyalahgunaan maka akan membuat orang tersebut menjadi kecanduan tramadol, bahkan bisa membuat penggunanya overdosis sampai meninggal.
Begitu juga dengan obat hexymer, saat obat keras ini dikonsumsi dalam jumlah berlebih maka akan menimbulkan efek samping yang berbahaya.
Bahaya yang ditimbulkan karena kecanduan obat ilegal ini sampai membuat Kepala Desa Mulyajaya, Endang Macan Kumbang mengambil langkah tegas.
Menurutnya ini menjadi sebuah peringatan serius untuk warga Desa Mulyajaya agar masa depan generasi muda sampai kaum lansia tidak rusak.
Lantas, apa sajakah bahaya yang ditimbulkan ketika seseorang menjadi pecandu tramadol dan hexymer?.
Bahaya dan Efek dari Kecanduan Tramadol.
Tramadol sendiri merupakan obat jenis apoid yang biasanya digunakan untuk mengobati rasa sakit dan nyeri yang parah.
Biasanya obat ini hanya diberikan oleh dokter ke pasien sebagai obat nyeri ketika sakitnya sudah tidak dapat ditoleransi.
Ketika orang kecanduan tramadol maka secara ototomatis sinyal rasa sakit yang ada di otak menjadi terblokir.
Saat sudah mulai masuk kategori kecanduan tramadol, penggunanya akan terkena dampak yang lebih serius.
Orang yang menjadi pecandu tramadol berpotensi mengalami overdosis bahkan sampai kehilangan nyawa.
Sementara itu, obat keras tramadol juga bisa membuat orang merasa kantuk dan kejang-kejang.
Obat ini tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh anak-anak di bawah usia 12 tahun dan siapapun yang ingin meminumnya harus berdasarkan petunjuk dokter.
Pengunaan obat tramadol secara berlebihan akan menimbulkan efek negatif untuk kesehatan tubuh.
Efek samping yang akan dirasakan tiba-tiba oleh pengguna obat keras ini seperti mual, muntah, sembelit, pusing, sakit kepala, dan rasa kantuk berlebih.
Efek paling parah dari kecanduan tramadol adalah penurunan fungsi otak sampai kematian.
Tiga Ciri-ciri Kecanduan Tramadol.
1. Tidak dapat mengontrol nafsu untuk meggunakannya.
Ketika seseorang sudah mulai kecanduan orang tersebut akan sudah untuk mengurangis dosis atau menghentikan pemakaian tramadol ini.
Tubuh secara tidak langsung seperti menagih dan membutuhkan obat keras itu untuk terus merasakan efek yang sama.
2. Segala cara dilakukan agar bisa mengonsumsi tramadol.
Saat seorang sudah menjadi pecandu tramadol, mereka memiliki keinginan kuat sampai membuat nekat dan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan obat terlarang itu.
3. Ketika berhenti timbul gejala penarikan.
Gejala penarikan merupakan suatu keadaan saat pecandu mulai ingin berhenti konsumsi tramadol tapi tubuhnya malah bereaksi, seperti:
- Mual
- Nyeri otot
- Insomnia
- Tremor
- Gelisah
- Sakit perut
- Diare
- Berkeringat
- Pusing.
Apakah Pecandu Tramadol Bisa Sembuh?
Ketika seseorang sudah menjadi pecandu tramadol daan ingin berhenti secara tiba-tiba, maka bersiap unuk merasakan gejala penarikan atau biasa disebut sakau.
Berapa lama seseorang sembuh dari efek sakau ini tergantung dari seberapa banyak dosis tramadol yang sudah masuk ke tubuh.
Umumnya saat berhenti pecandu tramadol akan merasakan gejala sakau 6-24 jam dari waktu terakhir konsumsi.
Puncak dari efek ini akan terasa 1-2 hari kemudian, lalu akan semakin membaik dalam jangka waktu 5-10 hari.
Jika berniat untuk lepas dari kecanduan tramadol maka orang tersebuut harus segera menghubungi dokter atau ahli yang bisa mengatasi masalah kecanduan tersebut.
Proses penyembuhan ini akan sulit untuk dilakukan sendiri, ada baiknya untuk daftar program perawatan kecanduan di rumah sakit ata lembaga lainny.
Perlu diingat efek dari berhenti kecanduan obat ini akan membuat seorang merasa sakau, depresi dan keinginan untuk bunuh diri.
Maka dari itu penting seorang pecandu yang ingin berhenti untuk berada di lingkungan yang bisa mendukung dan membantu agar rangkaian prosesnya terlewati.