TANGSELIFE.COM– Ratusan warga Desa Mulyajaya, Karawang diketahui telah mengalami kecanduan obat keras jenis Tramadol dan Hexymer.

Kabar mengerikan ini dipaparkan langsung oleh kepala desa setempat, Endang Macan Kumbang bahwa warga Desa Mulyajaya mulai dari anak-anak sampai lansia kecanduan obat terlarang ini.

Diketahui ada sekitar 150 warga Desa Mulyajaya dari beragam usia telah menjadi pecandu obat Tramadol dan Hexymer.

Anak Sekolah Dasar (SD) sampai nenek-nenek mengaku telah terlibat dalam penyalahgunaan obat terlarang ini.

Saat ini jumlah warga Desa Mulyajaya Kabupaten Karawang ada sekitar 2.758 jiwa dan hampir 90 persen warganya berprofesi menjadi petani.

Lantas permasalahan ini menjadi serius dan membuat pemerintah desa setempat sampai mengeluarkan peraturan desa (Perdes) nomor 03 tahun 2013.

Perdes tersebut berisikan larangan untuk segala bentuk tindakan perjudian, zinah, mabbu, serta konsumsi obat terlarang dan narkotika.

Ini adalah bentuk peringatan serius dari pemerintah desa setempat terkait penyalahgunaan narkoba yang mengancam masa depan warga Desa Mulyajaya mulai dari generasi muda sampai lansia.

Siapa Dalang yang Membuat 150 Warga Desa Mulayajaya, Karawang Kecanduan?

Awalnya Endang menerima laporan dari warga Desa Mulyajaya, kabupaten Karawang bahwa ada seorang bandar narkoba yang bebas beroperasi di wilayah tersebut.

Bandar tersebut diketahui secara santai bisa keluar masuk menjual tramadol dan hexymer.

Atas hal itu kepala desa Mulyajaya tidak lantas diam saja, dirinya langsung melakukan penelusuran mendalam dan menemukan fakta bahwa laporan tersebut benar adanya.

Pasalnya, telah terjadi penangkapan terhadap bandar tersebut serta ditemukan sejumlah obat telarang miliknya.

Berdasarkan keterangan dari Polres Karawang, Jawa Barat bandar tersebut menjual obat keras ini dengan beragam modus dan mengamakanan sekitar 10.424 butir tramadol dan hexymer.

Pelaku tersebut mengaku selama ini dirinya menjual tramadol dan hexymer kepada berbagai kelompok usia.

Para pelaku dengan inisial I, MR, dan MW memaparka bahwa mereka melancarkan aksinya dengan kedok menjadi konter pulsa, warung nasi sampai penjual seblak.

Fakta tersebut juga dibenarkan oleh para warga yang mengaku ketika diadakan pertemuan darurat oleh Endang di aula desa.

Si bandar itu melancarkan aksinya dengan menawarkan obat tersebut secara gratis ke korbannya dengan iming-iming bisa menambah stamina dan semangat kerja.

Akhirnya cerita terkaia khasiat tramadol dan hexymer ini pun menyebar dengan cepat di kalangan petani.

Biasanya obat ini dikonsumsi sebelum melakukan aktivitas pertanian mereka.

Bahaya Tramadol dan Hexymer yang Dikonsumsi oleh 150 Warga Desa Mulyajaya.

Tramadol adalah obat yang tergolong ke dalam jenis narkotika golongan obat agnois opioid, biasanya diberi dokter untuk sebagai pereda nyeri.

Obat ini bekerja untuk mengubah respon otak dalam merasakan sakit, mirip dengan cara kerja hormon endorfin.

Hormon endorfin bekerja untuk mengurangi sinyal berupa rasa sakit yang dikirim tubuh ke otak.

Perlu diingat bahwa tramadol tidak bisa digunakan sembarangan orang harus sesuai dengan resep dokter.

Biasanya obat ini diberikan untuk pengidap kanker, pasien habis operasi, pengidap nyeri saraf, luka, maupun sakit akibat kecelakaan, dan lain-lain.

rang yang mengonsumsi tramadol biasanya berkeinginan kuat untuk terus menurus memakainya sampai membuat kecanduan.

Ini yang menjadi bahaya ketika seseorang menjadi pecandu obat terlarang ini seperti yang dialami warga Desa Mulyajaya.

pEfek negatif dari obat ini adalah mual, muntah, sembelit, pusing, rasa kantuk, sakit kepala, sampai penurunan fungsi otak hingga meninggal.