TANGSELIFE.COM- Ketahui batas waktu ganti puasa Ramadhan bagi umat Muslim yang ingin mengganti kewajiban tersebut.
Sebagai informasi mengganti puasa Ramadhan juga dikenal dengan qadha puasa Ramadahan.
Melansir dari laman situs Kementerian Agama (Kemenag), qadha artinya memenuhi atau melaksanakan.
Sementara itu, dalam ilmu fiqih qadha diartikan sebagai pelaksanaan suatu ibadah di luar waktu yang telah ditentukan oleh syaria Islam.
Maka ini artinya ganti puasa Ramadhan atau qadha puasa adalah puasa yang dilaksanakan sesudah bulan suci Ramdhan.
Lantas, Kapan Waktu Terakhir Ganti Puasa Ramadhan?
Menurut ulama Syafi’iyah dan Hanabilah, batas waktu ganti puasa Ramadan adalah sebelum datangnya Ramadan berikutnya.
Dengan demikian, seseorang masih dapat melakukan qadha puasa hingga hari-hari terakhir bulan Sya’ban.
Sementara, dalam kitab Bidayatul Mujtahid fi Nihayatil Muqtashid karya Ibnu Rusyd (cetakan kelima, Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiyyah, 2013/1434 H, hlm. 287), disebutkan bahwa pendapat yang lebih kuat mengenai batas waktu qadha puasa adalah sebelum masuknya bulan Ramadan berikutnya.
Artinya, meskipun bulan Sya’ban sudah melewati pertengahannya, qadha puasa Ramadhan tetap diperbolehkan.
Selain itu, qadha puasa tidak harus dilakukan secara berturut-turut karena tidak ada dalil yang mewajibkan hal tersebut.
Lalu, dalam surat Al-Baqarah ayat 184, hanya dijelaskan bahwa puasa yang ditinggalkan harus diganti sesuai dengan jumlah hari yang tidak dilaksanakan.
Syarat dan Cara Ganti Puasa Ramadhan
Tata cara ganti puasa Ramadan bagi perempuan yang mengalami haid, orang sakit, maupun musafir pada dasarnya sama, termasuk dalam hal bacaan niatnya.
Berikut adalah niat ganti puasa Ramadan:
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’i fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta’âlâ
Artinya: “Aku berniat mengqadha puasa Ramadan esok hari karena Allah SWT.”
Setelah membaca niat, disunahkan untuk makan sahur agar tubuh lebih kuat dan ibadah puasa menjadi lebih fokus.
Sama seperti puasa wajib dan sunnah lainnya, dalam menjalankan puasa qadha, seseorang harus menghindari hal-hal yang dapat membatalkan puasa serta memperbanyak ibadah.
Berikut tata cara mengganti puasa Ramadan:
1. Berniat menjalankan puasa semata-mata karena Allah SWT
2. Disarankan makan sahur agar tubuh lebih kuat selama berpuasa
3. Menjauhi segala sesuatu yang dapat membatalkan atau mengurangi pahala puasa
4. Memperbanyak ibadah, seperti salat sunah dan membaca Al-Qur’an
5. Segera berbuka saat waktu berbuka telah tiba
6. Membaca doa sebelum berbuka puasa:
Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu
Artinya: “Ya Allah, hanya karena-Mu aku berpuasa, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.”