TANGSELIFE.COM– Puasa Syawal merupakan ibadah sunnah untuk umat Islam yang jika dikerjakan maka pahalanya seperti berpuasa satu tahun penuh.

Sejalan dengan isi terjemahan kita Fathal Muin oleh Bahrudin Fuad, puasa yang dikerjakan sebanyak enam hari di bulan Syawal melanjutkan puasa bulan Ramadhan seperti berpuasa selama satu tahun.

Pasalnya, jika mengerjakan puasa Ramadhan ditambah dengan puasa enam hari di bulan Syawal, hitungan puasa yang dikerjakan sebanyak 36 hari.

Kemudian, setiap satu kebaikan puasa yang dikerjakan akan dilipatgandakan sepuluh kebaikan, artinya 36 kebaikan puasa dikalikan sepuluh maka hasilnya 360 hari atau satu tahun penuh.

Maka dari itu pahala untuk orang yang mengerjakan puasa Syawal senantiasa dilpatgandakan.

Kapan Waktu Pelaksanaan Puasa Syawal?

Puasa Syawal merupakan puasa sunnah enam hari yang dikerjakan sesudah puasa Ramadhan atau pada bulan Syawal.

Namun, perlu diketahui bahwa umat muslim diharamkan berpuasa pada hari raya Idul Fitri atau pada 1 Syawal.

Untuk itu, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mengatakan, jadwal puasa sunnah di bulan Syawal bisa dilakukan mulai tanggal 2-7 Syawal.

Adapun untuk pelaksanaanya bisa dilakukan langsung berurutan selama enam hari atau tidak berurutan juga diperbolehkan.

Namun, menurut Mazhab Imam Syafi’i dan Hanafi, puasa Syawal lebih baik ditunaikan secara tidak berurutan.

Puasa sunnah ini bisa dikerjakan langsung pada hai kedua Syawal atau sesudah Idul Fitri yang jatuh pada tanggal 11 April 2024 dan bersambung terus sampai hari ketujuh Syawal.

Bisa juga dikerjakan pada hari-hari lain selama masih masuk dalam bulan Syawal.

Niat dan Tata Cara Puasa Syawal

Untuk tata cara pelaksanaanya sama dengan puasa sunnah pada umumnya yakni dengan membaca niat, boleh pada malam harinya atau siang hari sebelum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Berikut niat puasa Syawal di malam hari:

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta’âlâ

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta’ala.”

Berikut niat puasa Syawal di siang hari:

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatisy Syawwâli lillâhi ta’âlâ

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah ta’ala.”

Setelah membaca niat dianjurkan untuk makan sahur, dan segera berbuka jika sudah dikumandangkan adzan maghrib.

Keutamaan Puasa Syawal

1. Mendapat pahala berlipat ganda

Bagi umat muslim yang melaksanakan puasa sunnah di bulan Syawal selama enam hari, maka pahalanya dilipatgandakan seperti berpuasa setahun penuh.

2. Penyempurnaan puasa Ramadhan

Puasa sunnah Syawal yang dikerjakan ini bisa menjadi penyempurnaan puasa Ramadhan.

3. Tanda diterimanya puasa Ramadhan

Mengerjakan puasa sunnah di bulan Syawal menjadi tanda bahwa seorang muslim telah membiasakan dirinya berpuasa setelah selesai Ramadhan.

Sejalan sesuai yang disampaikan oleh sebagian ulama,

“Ganjaran perbuatan baik adalah perbuatan baik setelahnya, maka siapa saja yang berbuat kebaikan kemudian mengikutkannya dengan perbuatan baik lainnya maka hal yang demikian adalah tanda diterimanya kebaikan yang pertama, pun halnya orang yang berbuat baik kemudian mengikutkannya dengan perbuatan buruk maka yang demikian adalah tanda ditolaknya kebaikan yang ia kerjakan.”

4. Bentuk rasa syukur

Puasa Syawal juga menjadi bentuk rasa syukur seorng muslim atas anugerah berlimpah yang diberikan Allah SWT pada bulan Ramadhan.

5. Ibadah di bulan Ramadhan tidak terputus

Ketika bulan Ramadhan telah berakhir, maka itu tiak berarti ibadah yang dilakukan sebelumnya menjadi terputus.

Untuk itu, umat muslim dianjurkan untuk senantiasa mempertahankan kualitas dan kuatintas ibadah pada bulah berikutnya seperti di bulan Ramadhan.

Salah satu caranya adalah mengerjakan puasa sunnah di bulan Syawal.